Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi menggandeng Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) membentuk Kampung Madani atau perkampungan yang mengedepankan tenggang rasa, saling menghargai, membangun jejaring untuk mencapai kesejahteraan bersama.
"Saya titip kepada Muslimat NU, karena saya membangun Surabaya ini, ingin menjadikan setiap kampung menjadi Kampung Madani. Saya ingin menghidupkan kampung menjadi Kampung Madani, kampung yang bisa saling menghormati dan saling memiliki," katanya dalam keterangan tertulis di Surabaya, Senin.
Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota saat bersama Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Surabaya Rini Indriyani kala menghadiri Peringatan Harlah Muslimat NU ke-77 dan Halal Bihalal PC Muslimat NU Surabaya di Masjid Raya Islamic Center, Surabaya, Ahad (14/5) malam.
Baca juga: Eri Cahyadi: Karya jurnalistik di Pameran APFI 2023 luar biasa
Pada kesempatan itu, Wali Kota berharap kepada segenap jajaran Muslimat NU Kota Surabaya, untuk senantiasa mengupayakan penguatan jalinan persaudaraan, kemitraan, kerja sama, dan sinergi antara ulama dan umaro, serta dengan seluruh elemen masyarakat lainnya.
Sebab, menurutnya, hal tersebut penting, agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat selaras dengan kehendak dan aspirasi masyarakat, serta membawa kemaslahatan bagi warga Kota Surabaya.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada Ketua GOW Surabaya, Rini Indriyani untuk mendampingi Ketua PC Muslimat NU Kota Surabaya, Hj. Lilik Fadhilah menggandeng Muslimat NU dari sebuah kampung untuk dijadikan sebagai percontohan Kampung Madani.
"Ibu Ketua PKK sekaligus GOW bersama bu Lilik ambil nanti dua orang Muslimat NU untuk bergerak di masing-masing, memberikan sebuah kesejahteraan dengan nikmat batiniahnya. Sebab, Surabaya memiliki kekuatan batiniah yang sangat luar biasa yang berasal dari seorang wanita karena di bawah telapak kaki seorang ibu adalah surga bagi kita," kata Cak Eri panggilan lekatnya
Melalui Kampung Madani itu, kata dia, nanti seluruh elemen di Muslimat NU Surabaya turun memberikan pendampingan. Ia mencontohkan, seperti pembentukan akhlakul karimah bagi anak-anak di Surabaya, maka diharapkan Muslimat NU bisa ikut mengambil peran tersebut.
"Insya Allah, nanti ada di setiap Balai RW. Kalau itu sudah dilakukan pasti Surabaya lebih baik, dan bisa menjadi kota baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur," demikian Eri Cahyadi.