Surabaya - Massa Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi turun ke jalan untuk memperingati turunnya kitab suci Al Quran (Nuzul Quran), sekaligus menyambut peringatan HUT ke-66 Republik Indonesia. Kegiatan tersebut dipusatkan di depan Tugu Pahlawan, Surabaya, Selasa sore, dengan membagi-bagikan makanan ringan sebagai menu buka puasa (takjil). Dari Tugu Pahlawan massa yang berjumlah sekitar 1.000 orang putra dan putri itu, bergerak menuju kantor Pemprov Jatim yang berada di seberang monumen bersejarah tersebut. Kemudian massa melanjutkan aksinya di depan gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura Nomor 1 Surabaya. Selain membagi-bagikan takjil, beberapa pucuk pimpinan DPD HTI Jatim melakukan orasi. "Kepada seluruh umat Islam di Indonesia, khususnya para pejabat pemerintahaan dari yang paling tinggi hingga eselon paling rendah untuk benar-benar berpegang teguh pada ajaran Al Quran dan As Sunnah, dengan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di bidang politik dan pemerintahan," kata Ketua Bagian Infokom DPD HTI Jatim, Agus Ramadhan. Ia mengingatkan umat Islam bahwa sebagai kitab suci, Al Quran tidaklah cukup sekadar dibaca, apalagi dilombakan dan diperingati turunnya, melainkan harus diamalkan dalam kehidupan nyata. Menurut dia, bila hukum syariah yang bersumber dari Al Quran dan As Sunnah diamalkan, maka akan tercipta kehidupan yang penuh rahmat bagi semua dan terwujudnya kemerdekaan hakiki bagi negeri ini. "Akan tetapi bila diabaikan, maka yang terjadi adalah sebaliknya, yakni kehidupan yang penuh persoalan dan kerusakan (ma'isyatan dhanka) serta tetap bercokolnya penjajahan dalam segala bentuk," katanya menambahkan. Agus mengemukakan bahwa bulan Ramadhan yang juga disebut bulan jihad hendaknya itu memberikan suntikan semangat dan keteguhan untuk berpegang teguh kepada Islam serta lebih giat lagi melakukan "amar makruf nahi mungkar". "Kepada seluruh umat Islam di Indonesia kami mengajak untuk menjalankan ibadah puasa ini dengan dengan khusyu, ikhlas, dan penuh penghayatan sehingga tercipta ketakwaan yang mendalam," katanya. Turunnya massa HTI itu membuat beberapa ruas jalan di Kota Surabaya macet. Meskipun demikian, aksi mereka berlangsung lancar dan tertib.
Berita Terkait
PWNU Jatim pertanyakan acara "Isra Miraj" yang digelar HTI
4 Februari 2025 19:10
Radikalisme dan Atheisme Digital selama 2024
9 Januari 2025 14:51
PBNU harap masyarakat tidak lengah dengan pergerakan kelompok radikal
27 Februari 2024 16:29
Pemkab Jember tak izinkan Konser Langit Ustadz Hanan Attaki
22 Juli 2022 18:00
Gajah sumatera mati di hutan konsesi di Riau
7 Februari 2020 20:03
TNI AD pertahankan Enzo
13 Agustus 2019 14:45
Moeldoko tanggapi isu soal Enzo Allie pengikut HTI
10 Agustus 2019 19:54
Hendropriyono: kekuatan massa pendukung Prabowo-Sandi sudah "ompong"
19 Mei 2019 20:29
