Malang Raya (ANTARA) - Universitas Brawijaya menjalin kemitraan untuk menyukseskan Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) yang akan dilaksanakan Juni sampai Agustus 2023 dengan sasaran 1.000 desa di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas di Malang, Jawa Timur, Selasa, Ketua Program MMD 1.000 Desa Dr. Sujarwo, S.P., M.P menyampaikan bahwa universitas menjalin kemitraan internal dan eksternal untuk mendukung pelaksanaan program.
"Untuk pihak internal akan bekerja sama dengan Institut Halal Thoyib, Tetenger Bumi, dan Pusat Studi Kebumian dan Kebencanaan. Sedangkan untuk pihak eksternal bekerja sama dengan BUMN seperti Telkom untuk pendampingan UMKM," katanya.
Ia mengatakan bahwa kolaborasi Tetenger Bumi mencakup kegiatan penanaman sejuta pohon dan kemitraan dengan Institut Halal Thoyib ditujukan untuk pendampingan sertifikasi halal produk.
"Sedangkan (kerja sama) dengan Pusat Kebumian dan Kebencanaan untuk mitigasi bencana," katanya.
Ia mengatakan bahwa PT Telkom dengan program desa pintarnya akan mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah di desa sasaran.
Para mahasiswa, ia mengatakan, akan membantu meningkatkan literasi digital warga desa agar mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha.
"Literasi digital mahasiswa yang nantinya diberikan ke masyarakat desa menjadi potensi luar biasa untuk nilai tambah upgrading bisnis di pedesaan," katanya.
Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, SSi.,MSi.,PhD.Med.Sc mengatakan bahwa dalam Program MMD, para mahasiswa juga akan melakukan curah pendapat mengenai pengelolaan desa yang lebih optimal.
"Keunikan yang akan ditemui di desa nanti bisa menjadi database untuk peningkatan kualitas penelitian dan publikasi di UB," katanya.
Universitas Brawijaya akan melaksanakan Program MMD dari Juni hingga Agustus 2023. Sebanyak 14.019 mahasiswa akan diturunkan ke 1.000 desa di 30 kabupaten dan kota di Jawa Timur dalam program tersebut.
UB jalin kemitraan untuk sukseskan Program MMD
Selasa, 11 April 2023 12:20 WIB