Surabaya (ANTARA) - Ribuan Umat Katolik di Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya melaksanakan kegiatan ibadah dalam rangka Perayaan Paskah bernuansa kekeluargaan, bertemakan "Keluarga Menghidupi Nilai-Nilai Sakramental", Minggu.
"Kami sekeluarga diajak bersyukur karena misteri Paskah yang juga semakin nyata dalam kehidupan dan perjuangan beriman, di tengah-tengah keluarga pasca pandemi (COVID-19). Sakramen-sakramen itu lahir dari misteri Paskah," kata Romo Kepala Paroki Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya RD Cornelius Triwidya Tjahja Utama seusai acara.
Saat prosesi ibadah berlangsung, terdapat empat orang jemaat yang merupakan satu keluarga didapuk membawa persembahan menuju altar katedral. Keempatnya lengkap mengenakan batik berwarna cokelat.
Kemudian ketika berada di lantai dua, terdengar lantunan lagu-lagu pujian. Semuanya dibawakan oleh anak-anak dan remaja yang berasal dari BIAK (Bina Iman Anak Katolik dan Rekat (Remaja Katolik).
Ada beberapa jemaat dewasa yang mendampingi mereka, salah satunya bertugas sebagai dirigen memimpin dan mengarahkan setiap naik turunnya notasi nada.
Anggota paduan suara milik Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya mengenakan pakaian yang senada, yakni kemeja berwarna putih.
Para jemaat disana didominasi oleh keluarga yang menjalani ibadah bersama. Mereka nampak khusyuk menjalani setiap jalannya prosesi ibadah.
Menurut Romo Cornelius tema keluarga yang diambil bertujuan untuk membentuk kekuatan iman para jemaat sejak dini.
Keluarga, kata Romo punya peran besar menuntun anak-anak menempuh jalur kehidupan sesuai dengan ajaran tuhan, khususnya di tengah munculnya beragam dinamika situasi global.
"Sebagai seseorang yang beriman, kami mendapat semangat baru dan tantangan yang baru juga di tengah-tengah situasi global yang belum semuanya mereda, baik karena masih ada peperangan, juga betapa sulitnya ekonomi yang dikendalikan," ujarnya.
Di sisi lain, dia menyebut pasca meredanya wabah COVID-19, harus benar-benar dimanfaatkan oleh umat Katolik untuk mempertebal keyakinan dan memperbanyak rasa syukur terhadap berkah yang diturunkan tuhan.
"Sebagaimana seruan dari Bapak Paus bahwa pandemi sudah lewat, kami harus membangun kehidupan iman bersama keluarga," katanya.
Romo Cornelius berharap hadirnya peran keluarga dalam pembentukan iman bisa mengawali langkah generasi muda membawa Indonesia ke arah yang lebih baik di masa depan, sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila.
"(Para pemuda) harus mencari terobosan baru, guna mencari berkah Tuhan yang melimpah dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Kuncinya tetap Pancasila," ucapnya.