Ponorogo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo tengah mengevaluasi total kebijakan repacking atau pengemasan ulang minyak goreng bersubsidi "Minyakita" di wilayahnya, untuk memastikan ketersediaan stok di pasaran tetap stabil.
"Ya, soal itu (kebijakan terkait repacking) sedang dirumuskan," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Trenggalek, Jumat.
Dikatakannya, evaluasi dilakukan karena minyak goreng bersubsidi sempat menghilang di pasar-pasar tradisional Ponorogo.
Bahkan, saat ada kunjungan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ke Pasar Legi Ponorogo, minyak goreng bersubsidi itu tak ada stok sama sekali di tingkat pedagang.
Dampaknya, minyak goreng murah juga tidak ada, kecuali merek nonsubsidi yang harganya di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Sugiri juga telah mendapatkan perintah langsung dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk memonitor dan dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok termasuk "Minyakita" di Ponorogo agar tetap terjangkau masyarakat.
"Saya rutin cek bersama kapolres untuk monitoring ketersediaan 'Minyakita'," ujar Cak Giri, sapaan akrabnya.
Sugiri mengakui bahwa sebelum Ramadhan lalu sempat mendapati distributor yang menjual "Minyakita" secara bandling.
Alasannya, lanjut dia, agar "Minyakita" tidak diborong oleh pihak-pihak yang ingin melakukan penimbunan.
"Ketersediaan 'Minyakita' kosong karena pasokannya terlambat, sedangkan permintaan tinggi, karena itu kita akan rumuskan untuk kemas ulang secepatnya," tutur dia.