Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengusulkan anggaran Rp8,1 miliar kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk perbaikan sembilan titik tanggul jebol akibat banjir yang terjadi pada Desember tahun lalu.
"Usulan itu disampaikan Pemkab Ponorogo dalam rapat bersama DPR RI dan DPRD Provinsi Jawa Timur, beberapa waktu lalu," kata Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Abdul Halim di Ponorogo, Senin.
Dana sebesar Rp 8,1 miliar ini direncanakan berasal dari alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemprov Jawa Timur.
"Alokasi ini memang menjadi domain Pemprov, dan jika disepakati, akan kami dorong agar segera ditangani," lanjut Halim.
Ia juga menekankan pentingnya solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir yang kerap melanda Ponorogo, terutama saat musim hujan.
Hal ini, menurutnya, tidak hanya menjadi permasalahan lokal, tetapi juga memengaruhi daerah lain.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Komisi V, Ali Mufti, mengusulkan pembangunan embung sebagai salah satu langkah strategis.
Embung tersebut, selain menjadi penampung air hujan, juga berfungsi sebagai irigasi dan pengendali aliran sungai. "Meski sudah ada Waduk Bendo di Kecamatan Sawoo, embung tambahan diperlukan untuk meminimalisasi banjir," ujarnya.
Dari sembilan titik tanggul yang akan diperbaiki, dua lokasi membutuhkan anggaran terbesar, yakni:
1. Tanggul di aliran anak Sungai Keang, Kelurahan Brotonegaran, dengan kebutuhan Rp1,5 miliar.
2. Tanggul di Dukuh Doplang, Desa Bajang, Kecamatan Balong, juga dengan anggaran Rp1,5 miliar.
Perbaikan tanggul ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di Ponorogo pada masa mendatang.