Surabaya (ANTARA) - Kanvas sepanjang 40 meter dengan lebar 1,5 meter membentang di lantai Kafe Taman di Surabaya Suites Hotel, sejumlah lukisan hasil goresan belasan pelukis terpampang.
Tema lukisannya soal Ramadhan. Tak kurang dari 10 hari lagi umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa.
Lukisan pada kanvas berukuran 40x1,5 meter itu untuk memperingati datangnya Bulan Suci tahun 1444 Hijriah.
Tiga hari masa pengerjaannya, sejak Minggu (12/3). Hari ini terakhir dikerjakan. Para pelukis sibuk menyelesaikan karyanya.
Seniman lukisnya datangan dari empat komunitas, yakni Garis Gathuk, Kolcai, Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI), dan Goras Gores.
Beberapa pelukis berpengalaman yang urun ambil bagian, di antaranya Taufik Kamajaya, Andreanus Gunawan, Hence Virgorina, Hendy Prayudi, Ami Tri, Sherly Ozora, Pudji Kustiawan, Nana Murti, Esti Kunanti, Lukman Gimen, Budi Ipeng, Sherine, Pingki Ayako, Aimee Shafwa.
"Jumlah 19 pelukis dari kota Surabaya, Lamongan, Sidoarjo, Bojonegoro, Madiun, hingga Riau," kata koordinator lapangan "Melukis Giant" Budi Bi kepada ANTARA, Selasa.
Rencananya karya 19 pelukis bakal dipajang mengelilingi area Kafe Taman, pada 17 Maret 2023 hingga seminggu setelah Idul Fitri.
Sementara, salah satu peserta "Melukis Giant" Taufik Kamajaya mengatakan pemasangan lukisan juga menjadi ajang dibukanya pameran khusus Ramadhan.
"Nuansa menyambut Ramadhan. Pamerannya bertema religi, judulnya "Spirit of Humanity"," kata dia.
Taufik memilih mengambil dua objek wayang. Salah satu sosoknya digambarkan tengah melakukan sungkem.
Menurutnya, tema lukisan itu cocok dengan nuansa bulan suci Ramadhan, sebagai bentuk permohonan maaf terhadap kesalahan yang dilakukan oleh seseorang.
"Tema lukisan Ramadhan ini saling memaafkan," ujarnya.
Pelukis berambut panjang tak menemui kendala saat menggarap karya tangannya. Kegiatan semacam ini dijadikannya sebagai wadah silahturahmi antar pelukis.
"Kesulitannya tidak ada dan tidak ada kendala, dibuat senang-senang saja," tuturnya,
