Jakarta (ANTARA) - Jepang selalu menjadi magnet bagi para wisatawan mancanegara, tidak hanya ketika bunga sakura bermekaran saat musim semi, musim dingin di Jepang juga menarik banyak minat para pecinta ski.
Saat mengikuti program Japan-Indonesia Exchange for Young Journalists pada 15-21 Februari 2023, ANTARA berkesempatan mengunjungi Desa Hakuba, di Prefektur Nagano, salah satu destinasi wisata populer musim dingin di Jepang.
Terpaut jarak sekitar 270,4 kilometer dari pusat Kota Tokyo, Desa Hakuba bisa diakses melalui Jalan Tol Kanetsu maupun Jalan Tol Chuo selama sekitar 4 jam, atau selama 2,5 jam dengan menggunakan kereta super cepat Shinkansen dan bus.
Karena desa tersebut dikelilingi oleh daerah pegunungan, iklim di daerah ini relatif sejuk. Saat musim dingin tiba, jutaan wisatawan datang ke desa ini untuk bermain ski.
Dengan sebagian besar penduduk bergerak di industri pariwisata, wisatawan bisa menemukan banyak resor ski di daerah ini, salah satunya adalah Hakuba Goryu Snow Resort.
"Ada tujuh lokasi tempat main ski di Desa Hakuba ini. Ini adalah salah satu tempat main ski paling digemari wisatawan," kata Sekjen Asosiasi Pariwisata Hakuba Goryu Sato Bunsei dalam satu kesempatan.
Pengunjung yang datang ke resor, yang terletak di lereng pegunungan Alpen Utara Jepang, bisa mencapai 350 ribu orang dalam sehari.
Bagi mereka yang ingin bermain ski, Hakuba Goryu Snow Resort menawarkan beberapa medan dengan berbagai tingkat kesulitan. Oleh karena itu, tempat ini sangat cocok untuk dikunjungi oleh mereka yang ingin bermain ski, mulai dari pemula sampai yang profesional.
Tidak hanya untuk bermain ski, pengunjung bisa juga datang ke tempat ini untuk sekadar menikmati pemandangan alam yang indah selama musim salju.
Dengan tarif sebesar 6 ribu yen atau sekitar Rp682.180 per orang, pengunjung bisa bermain ski dan bersantai di tempat ini sampai seharian.
Tarif tersebut sudah termasuk biaya untuk naik kereta gantung untuk mencapai puncak bukit.
Di puncak bukit yang menjadi area observatorium, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam berwarna putih yang menyelimuti bukit-bukit dan pegunungan.
Pengunjung bisa datang ke Hakuba Goryu Snow Resort secara individu maupun berkelompok dan bisa langsung memesan tiket di lokasi wisata.
Bagi pengunjung yang tidak membawa pakaian yang memadai untuk bisa bermain di tengah salju, mereka bisa juga menyewa baju di tempat ini dengan biaya sekitar 4 ribu yen atau sekitar Rp454.921.
Kemudian, bagi pengunjung yang ingin bermain ski tetapi tidak membawa peralatan yang diperlukan, mereka juga menyewa peralatan di tempat ini dengan biaya terpisah, sekitar 4 ribu yen atau sekitar Rp454.921.
"Karena orang yang sudah biasa main ski di sini, mereka biasanya sudah membawa alat sendiri. Jadi, terpisah penyewaannya," kata Sato.
Menjajal snowshoe
Setelah mencoba menaiki kereta gantung dan menikmati pemandangan alam dari atas bukit di Hakuba Goryu Snow Resort, pengunjung bisa menjajal snowshoe.
Berbeda dengan olahraga ski yang dilakukan dengan menggunakan selancar, snowshoe merupakan salah satu aktivitas berjalan di atas salju dengan menggunakan papan khusus.
Untuk menjajal snowshoe, para pengunjung bisa menyewa perlengkapan snowshoe di resor atau pertokoan yang juga menawarkan tur menikmati keindahan hutan di Jepang selama musim salju.
Sebelum memulai aktivitas berjalan di atas salju, para peserta tur yang telah memesan peralatan snowshoe akan diberi pengarahan terlebih dahulu tentang cara memakai papan yang dikenakan untuk melengkapi sepatu khusus yang digunakan agar bisa berjalan di atas salju dengan aman dan nyaman.
Peserta juga akan diberi tongkat yang digunakan secara khusus untuk menahan tubuh dari kemungkinan tergelincir saat berjalan di atas salju.
Setelah para peserta memakai jaket, celana, sepatu, papan dan tongkat yang dipinjamkan, sejumlah pemandu mengajak para peserta untuk mulai berjalan melalui salju sejauh sekitar 4 kilometer menuju ke dalam hutan.
Sepanjang jalan, para peserta disuguhi banyak pemandangan alam yang indah dan damai. Para peserta juga merasa beruntung karena bisa melihat beberapa monyet salju langka yang bergelantungan di antara ranting pohon.
Selama perjalanan, para pemandu tak segan untuk mengingatkan para peserta tentang beberapa spot yang dinilai berbahaya untuk dilalui.
Setelah tiba di tengah hutan, para pemandu mengajak para peserta untuk beristirahat dan memberikan alas duduk yang berfungsi menahan dinginnya salju.
Para pemandu juga menyajikan teh dan camilan biskuit yang dibuat langsung di sekitar area peristirahatan selama peserta duduk-duduk santai menikmati suasana hutan di tengah salju yang dingin.
Setelah beristirahat, wisata berjalan di atas salju selesai. Para peserta diajak berfoto kemudian diajak untuk segera kembali ke titik awal karena semakin malam, suhu di dalam hutan semakin dingin, terutama ketika salju turun.
Wisata berjalan di atas salju ke tengah hutan yang damai, sangat cocok dilakukan oleh mereka yang ingin melepas lelah dan ingin mencari ketenangan di tengah alam.
Hakuba Jepang, magnet bagi para pecinta ski
Minggu, 12 Maret 2023 10:52 WIB