Madiun (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun, Jawa Timur menyebutkan tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap pemilih Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di wilayah kota setempat telah mencapai 75 persen, sejak digelar 12 Februari 2023.
Komisioner KPU Kota Madiun Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi, Izza Kustiarti mengatakan kegiatan coklit yang dijadwalkan berlangsung hingga 14 Maret mendatang menyasar sebanyak 155.422 orang warga, berdasarkan daftar penduduk potensial pemilih pemilihan umum (DP4) yang telah disinkronisasi dengan daftar pemilih tetap (DPT) berkelanjutan sementara.
"Sejauh ini proses coklit sudah 75 persen. Bahkan, ada sejumlah kelurahan di wilayah Kecamatan Taman dan Manguharjo yang tuntas 100 persen," ujar Izza di Madiun, Selasa.
Pihaknya terus mendorong petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) untuk memaksimalkan kinerja di sisa waktu yang ada sehingga sampai batas akhir coklit, 14 Maret ini seluruh kelurahan bisa tercapai 100 persen.
Ia menambahkan setiap 10 hari sekali melakukan evaluasi terhadap proses pelaksanaan coklit tersebut, sehingga ketika terjadi kendala di lapangan dapat segera ditindaklanjuti.
Sementara, terkait pelanggaran proses coklit yang ditemukan oleh anggota pengawas pemilu (panwaslu) kelurahan, KPU setempat mengakui segera menindaklanjuti temuan dugaan pelanggaran tersebut.
Adapun, dugaan pelanggaran tersebut adalah belum dicantumkannya nomor TPS di dalam stiker, belum lengkapnya penulisan jumlah pemilih di stiker, maupun soal penempelan stiker usai coklit.
Terkait hal itu, KPU telah menginstruksikan pantarlih melalui PPS dan PPK untuk kembali ke rumah yang bersangkutan guna melengkapi kekurangan tersebut. Meski demikian menurut Izza, hal itu tidak memengaruhi proses coklit yang dilakukan pantarlih.
"Kami sudah mengirimkan surat balasan terkait saran perbaikan dan sudah menindaklanjuti terkait temuan Bawaslu tersebut," katanya.