Jember (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Jember mendatangkan sebanyak 300 ton beras impor dari Vietnam melalui Bulog Surabaya karena stok beras di gudang bulog setempat menipis.
"Stok beras dalam negeri di gudang Bulog Jember sekitar 380 ton dan jumlah tersebut tentu mengkhawatirkan karena operasi pasar yang digelar Disperindag terus berjalan," kata Kepala Bulog Subdivre Jember Ahmad Mustari usai rapat koordinasi inflasi di Kantor Bulog setempat, Rabu.
Ia mengatakan Bulog meminta tambahan stok beras impor dari Vietnam di gudang Bulog Surabaya utara untuk mengantisipasi agar Bulog Jember tidak kekurangan stok beras.
"Beras impor sebanyak 300 ton itu sudah masuk ke gudang Bulog Jember pada Selasa (21/2), namun permintaan awal kami sebanyak 500 ton untuk menjaga ketersediaan stok beras di gudang," tuturnya.
Menurut dia, Bulog Jember akan melihat situasi di lapangan untuk menentukan apakah perlu menambah lagi sisa beras impor sebanyak 200 ton sesuai permintaan awal atau sudah cukup karena sebentar lagi musim panen raya akan tiba di Kabupaten Jember.
"Kalau dirasa cukup, nanti akan kami hentikan pengiriman beras impor itu, sehingga hanya 300 ton beras impor yang diterima Bulog Jember," katanya.
Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto meminta Bulog Jember menghentikan permintaan beras impor karena dalam waktu dekat sudah panen raya di kabupaten setempat.
"Saya minta jangan ditambah lagi, cukup 300 ton beras impor yang masuk ke Jember karena nanti khawatir akan berdampak pada harga beras petani saat panen raya nanti," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Disperindag Jember dari monitoring di sejumlah penggilingan menyebutkan bahwa stok beras cukup banyak di beberapa penggilingan karena tidak semua petani menjual gabah dan berasnya ke Bulog Jember.