Jember - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember menghormati perbedaan penetapan awal puasa Pondok Pesantren (Ponpes) Mahfiludluror, Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, yang berbeda dengan pemerintah. "Kami mengakomodasi keragaman karena MUI adalah sebuah wadah musyawarah yang menghargai keragaman, asalkan perbedaan itu tidak saling mengganggu," kata Ketua MUI Jember, Halim Subahar, Minggu. Ribuan warga di sekitar Ponpes Mahfiludluror yang berada di Kabupaten Jember dan Bondowoso sudah melaksanakan shalat tarawih, Sabtu (30/7) malam, dan mulai menjalankan ibadah puasa hari ini, mendahului penetapan pemerintah. "MUI mempersilakan sebagian masyarakat di Jember menjalankan ibadah puasa sesuai dengan keyakinan yang dianut Ponpes Ponpes Mahfiludluror yang melaksanakan puasa mulai hari ini," tuturnya. Ia berharap warga yang melakukan ibadah puasa mendahului pemerintah dan kemungkinan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1432 H lebih dulu tidak melakukan konvoi keliling kota pada saat Lebaran nanti. "Beberapa tahun lalu, umat muslim yang merayakan Lebaran lebih dulu melakukan konvoi dan hal itu mengganggu umat muslim yang masih berpuasa," katanya. Untuk itu, lanjut da, MUI Jember menyerukan kepada semua umat muslim untuk tetap menjaga suasana pelaksanaaan ibadah puasa tetap kondusif, meski terdapat perbedaan dalam menentukan awal Ramadhan.
MUI Jember Hormati Perbedaan Penetapan Awal Puasa
Minggu, 31 Juli 2011 14:15 WIB