Pamekasan - Puluhan aktivis mahasiswa yang mengatasnamakan diri Komite Arek Lancor Bangkit (Kalab), Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa, berunjuk rasa ke kantor DPRD setempat, menuntut pemberlakukan parkir berlangganan. Para pengunjuk rasa gabungan dari berbagai organisasi intra dan ekstra kampus perwakilan dari berbagai perguruan tinggi di Pamekasan ini meminta agar pemkab setempat segera memberlakukan parkir berlangganan. Mereka menilai sistem penerapan parkir yang diberlakukan saat ini tidak memihak kepada masyarakat kecil dan cendrung merugikan masyarakat. "Kami minta pemkab dalam hal ini Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika agar segera memberlakukan parkir berlangganan," kata juru bicara mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Zainal Abidin dalam orasinya. Unjuk rasa ke kantor DPRD Pamekasan oleh aktivis mahasiswa perwakilan dari berbagai perguruan tinggi di Pamekasan ini dimulai dari area Monumen Arek Lancor Pamekasan. Mereka memulai aksinya dengan menggelar orasi dengan menyampaikan pernyataan sikap mereka tentang desakan mahasiswa agar pemkab segera memberlakukan parkir berlangganan sebagaimana diatur dalam Perda Nomor: 06 Tahun 2010. Mahasiswa juga meminta agar, Peraturan Bupati (Perbup) tentang Zona Parkir dan Tempat Khusus Parkir dicabut. Menurut Zainal Abidin, keberadaan tempat khusus parkir, seperti parkir di rumah sakit dan sejumlah institusi pemerintahan lainnya tidak perlu adanya pemberlakuan khusus. "Jika masih ada tempat khusus, untuk apa kemudian ada Perda Parkir Berlangganan," kata Zainal Abidin menjelaskan. Unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa mendesak pemerintah segera memberlakukan parkir berlangganan dan menolak lokasi khusus parkir ini merupakan kali kedua. Sebelumnya kelompok ini juga berunjuk rasa ke kantor DPRD Pamekasan dengan tuntutan yang sama. Menurut Zainal Abidin, pihaknya sengaja kembali berunjuk rasa, karena pada kegiatan yang pertama, tuntutan yang disampaikan mahasiswa sampai saat ini belum ditindaklanjuti oleh instansi terkait. Usai menggelar orasi di area Monumen Arek Lancor, para pengunjuk rasa ini selanjutnya bergerak menuju kantor DPRD Pamekasan dengan mengendarai sepeda motor.
