Malang Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Batu mendorong peningkatan kesejahteraan para petani di kawasan Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) atau dikenal dengan sebutan pesanggem untuk beralih ke tanaman kopi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di Kota Batu, Rabu, mengatakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan para petani tersebut adalah dengan memberikan pendampingan untuk beralih ke tanaman kopi.
"Kami berkomitmen untuk selalu hadir dan mendampingi para petani untuk meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Aries menjelaskan selama ini para petani pesanggem tersebut banyak yang menanam sayuran yang memiliki harga fluktuatif di pasaran.
Oleh karena itu, ia mendorong para petani untuk beralih ke tanaman kopi yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para petani tersebut.
Menurutnya, dalam pertemuan bersama para petani kawasan perhutanan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk berkolaborasi guna meningkatkan kesejahteraan para petani.
Tanaman kopi dipilih karena lebih menguntungkan dibanding tanaman sayur yang selama ini digeluti pesanggem.
"Ini adalah niat baik pemerintah untuk selalu berkolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.
Dalam kesempatan itu, salah satu perwakilan dari perhutanan sosial, Heru mengatakan bahwa dalam pengelolaan kawasan hutan harus memenuhi tiga aspek yang tidak boleh ditinggalkan yaitu aspek ekonomi, ekologi dan sosial.
"Semua aspek harus dipenuhi sehingga tetap menjaga kelestarian hutan," ucapnya.
Aries menambahkan, salah satu petani kopi Kota Batu, Herman mengatakan bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para petani sayur adalah adanya fluktuasi harga komoditas tersebut yang tidak stabil.
Hal tersebut, kata dia, membuat dirinya untuk beralih untuk bertanam kopi.
"Permasalahan klasik petani sayur adalah harga yang tidak stabil dan cenderung lebih murah dibanding modal yang dikeluarkan," katanya.
Sementara itu, pemilik usaha kopi Kalamakara dan penggiat kopi, Wahyu Eko, mengatakan bahwa kebutuhan pasar biji kopi sangat tinggi dibanding tersedianya pasokan. Kebutuhan biji kopi selama 2022, diperkirakan mencapai tiga ton per tahun.
Akan tetapi, lanjutnya, ketersediaan biji kopi mentah berkisar antara 1,2 hingga 1,3 ton setahun. Pasokan yang terbilang sulit tersebut membuatnya mencari biji kopi dari wilayah Kota Batu. Hal tersebut merupakan salah satu potensi yang dimiliki
"Oleh karena itu pertanian kopi sangat menguntungkan dan terbukti mampu membuat saya bertahan 10 tahun dalam bisnis pengolahan kopi," tuturnya.
Pemkot Batu dorong peningkatan kesejahteraan petani di kawasan Perhutani
Rabu, 1 Februari 2023 16:33 WIB