Mojokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggandeng Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur kerja sama di sektor pertanian untuk mendukung program pemerintah mencapai swasembada pangan serta mengendalikan inflasi di daerah setempat.
Kepala BPTP Jatim Atekan mengatakan dalam nota kesepahaman tersebut, kerja sama yang dilakukan Pemkab Mojokerto dengan BPTP Jatim terkait dengan penyediaan benih sumber Varietas Unggul Baru (VUB) Balitbangtan serta pembinaan dan pendampingan penangkaran benih kepada para petani di Kabupaten Mojokerto.
"Mudah-mudahan ke depannya diberikan kemudahan untuk bisa mengawal terkait pembangunan pertanian di Kabupaten Mojokerto," katanya usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di smart room Satya Bina Karya Pemkab Mojokerto, Kamis.
Atekan menjelaskan dalam pelaksanaan nota kesepahaman tersebut, difokuskan terhadap pembenihan, karena memegang peran penting dalam mengembangkan sektor pertanian.
"Artinya, sumbernya dari benih, kalau benihnya kualitasnya tidak bagus, biarpun dikasih pupuk dengan kualitas sangat baik, saya yakin kualitasnya akan tidak baik," tuturnya.
Ia mengatakan BPTP Jatim sudah memproduksi, khususnya untuk benih dasar (BD atau FS) padi sedikitnya 18 ton, dan sudah dapat memenuhi kebutuhan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
"Jadi, kalau terkait benih padi untuk memenuhi kebutuhan Kabupaten Mojokerto sebetulnya sudah lebih dari cukup untuk kelas FS," katanya.
Selain memproduksi benih dasar padi, saat ini BPTP Jatim juga fokus dalam mengembangkan sektor ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB). Terkait pengembangan ayam KUB, Atekan menilai, dapat dikembangkan bersama dengan Pemkab Mojokerto.
"Tentu nanti terkait dengan pendampingan, kami juga punya tenaga ahli di bidang itu, sehingga kami bisa mengembangkan di Kabupaten Mojokerto," ujarnya.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengapresiasi dilakukan kerja sama ini, karena komoditas utama di Kabupaten Mojokerto adalah padi.
"Harapannya, benih padi yang ditanam petani adalah benih yang berkualitas dengan teknik penangkaran yang benar," ujarnya.
Ia juga mendukung adanya pengembangan ayam KUB oleh BPTP Jatim.
Ia mengatakan ke depan BPTP Jatim bisa berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian APBN TA 2022, Dana Desa ditentukan penggunaannya dalam Program Ketahanan Pangan dan Hewani sebesar 20 persen.
"Sehingga, aturan 20 persen ini akan bisa memberikan manfaat yang lebih nyata. Jadi, dapat mendukung ketahanan pangan yang betul-betul ada dampaknya. Jadi, ini akan memberikan pengaruh terhadap inflasi. Daging ayam dan telur masuk komoditas yang dipantau terus setiap hari, karena memiliki komponen dalam menentukan angka inflasi," ucapnya.
Bupati Ikfina meminta Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto untuk bisa mencermati dan menindaklanjuti dari kerja sama yang telah dilakukan oleh Pemkab Mojokerto dengan BPTP Jatim, karena hal ini bisa memperbaiki sistem tanam padi yang dapat menjamin hasil panen serta berdampak pada pengendalian inflasi di Kabupaten Mojokerto.
Selain dapat mengendalikan inflasi, kata dia, dengan melakukan kerja sama ini dapat mewujudkan dunia pertanian akan semakin baik dan berkembang serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto.
"Mudah-mudahan ke depan, kerja sama kita ini akan terjalin semakin baik dan memberikan manfaat yang semakin besar untuk masyarakat Kabupaten Mojokerto," ucapnya.