Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendesak perguruan tinggi menyiapkan tenaga ahli profesi cyber security untuk menangani disrupsi digital.
"Kita harus bisa mengejar algoritma kecepatan kasus peretasan dengan kesiapan penyediaan tenaga ahli cyber security," ujarnya dalam keterangan pers diterima di Surabaya, Kamis.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur tersebut menyatakan cyber security dibutuhkan lantaran para peretas dengan mudah mencuri data pribadi melalui akun-akun hingga pencurian uang melalui rekening.
"Kemajuan digital, harus dibarengi juga dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Karena kita membutuhkan cyber security untuk menekan aktivitas para peretas," katanya.
Oleh karena itu, LaNyalla mendorong peningkatan SDM pada bidang cyber security untuk mengimbangi kemajuan digital yang kini menjadi kebutuhan masyarakat.
"Cyber security sangat dibutuhkan terutama oleh lembaga-lembaga atau institusi pemerintahan. Sehingga terdapat keseimbangan dalam kemajuan teknologi," ucapnya.
Bahkan, lanjutnya, Direktorat Sistem Informasi Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya (YPTA) Surabaya menjelaskan bahwa Systems Audit and Control Association (ISACA) menyatakan terjadi peretasan data sekitar tahun 2016.
Berdasarkan datanya, mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut menyampaikan bahwa lebih dari satu miliar data pribadi dan Indonesia membutuhkan 1.000 expertise cyber security untuk berbagai macam kebutuhan, mulai dari dunia industri, instansi pemerintah dan lain-lain.
Disrupsi digital, LaNyalla desak perti siapkan tenaga profesi "cyber security"
Kamis, 12 Januari 2023 19:08 WIB
Kemajuan digital, harus dibarengi juga dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia