Jember (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama K.H. Yahya Cholil Staquf mengatakan organisasinya menjadikan Kabupaten Jember sebagai percontohan pendirian badan usaha milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) yang pertama di Indonesia.
"BUMNU Jember itu akan menjadi salah satu unit usaha yang bergerak di sektor pangan sehingga bisa mempengaruhi dinamika pasar dan memangkas rantai pemasaran yang panjang," katanya saat menghadiri Silaturahim Akbar PBNU di Aula PB Sudirman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Selasa.
Ia mengatakan PBNU telah berinvestasi untuk pendirian BUMNU Jember sebesar Rp12,5 miliar dan pihaknya menargetkan badan usaha itu sudah mulai beroperasi pada Februari 2023 yang bertepatan dengan Harlah Satu Abad NU.
Rencana pendirian BUMNU di Kabupaten Jember telah mencapai 90 persen dan akan menjadi daerah pertama yang memiliki BUMNU dari sekitar 250 BUMNU yang akan dirikan di seluruh Indonesia.
"Saya berharap pengurus ranting NU di setiap kecamatan bisa memperkuat BUMNU dengan menjaring toko kecil untuk membeli bahan pangan secara grosir di BUMNU sehingga dari produsen langsung ke konsumen," tuturnya.
Ketua Umum PBNU yang biasa dipanggil Gus Yahya itu berpesan kepada Nahdliyin untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan dalam menjalankan BUMNU agar tetap berjalan dengan baik.
"Jangan sampai NU dikenal sebagai organisasi yang hanya bermodal proposal untuk minta sumbangan sehingga harus ada sinergi yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Jangan sampai BUMNU yang sukses beralih menjadi milik pribadi," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan pada 7 Februari 2023 akan segera diresmikan BUMNU Jember yang pertama kali didirikan PBNU di Indonesia.
"Atas nama Pemkab Jember, saya siap mengawal semua program NU untuk mendukung program mandiri pangan dan mandiri energi. Mohon dukungan segenap warga NU," tuturnya.
Hendy berharap program kemandirian pangan dan energi tersebut dapat berkolaborasi dengan NU sehingga bisa mengentas kemiskinan dan membuka peluang kerja di Kabupaten Jember.