Bojonegoro - Jajaran Komisi B DPRD Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), meminta pendapatan sejumlah BUMD di wilayah setempat ditingkatkan, tanpa melihat target setahun yang sudah bisa terpenuhi dalam semester pertama ini. "Kami minta jajaran BUMD tidak berpatokan dengan target yang sudah terlampaui, namun tetap berusaha meningkatkan pendapatan," kata Anggota Komisi B DPRD, Lazuri dalam dengar pendapat, Selasa. Dalam dengar pendapat yang dipimpin Ketua Komisi B DPRD, Chisbullah Huda, dihadiri Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKA) Bojonegoro, Ibnu S. Selain itu, juga diikuti Direktur PD Pasar Djoko Prasetyo dan jajaran pimpinan BUMD pemkab lainnya, di antaranya dari PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), rumah tamu Gritya Dharma Kusuma (GDK) dan PD Apotek Sidowaras. Menurut Lazuri, kalau memang berkomitmen ingin berkembang dan maju, dalam bekerja jajaran pengelola BUMD tidak harus selalu berpatokan dengan target yang ditentukan. Namun, lebih mengedepankan profesional dengan terus berusaha untuk mengembangkan usahanya. "Terutama kami meminta PD Apotek Sidowaras lebih meningkatkan pendapatan, sebab dalam beberapa tahun terakhir pendapatannya sangat minim," ucap anggota DPRD Komisi B lainnya, Budi Irawanto, menambahkan. Berdasarkan laporan Sekretaris DPPKA Bojonegoro, Ibnu S pada tahun 2011, target pendapatan Apotek Sidowaras Rp25 juta, sudah terealisasi Rp39,7 juta, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Rp509 juta, terealisasi Rp972,5 juta dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rp400 juta, terealisasi Rp405 juta. Sementara itu, PT BBS yang bergerak dibidang proyek migas Blok Cepu Rp2,5 miliar, terealisasi Rp3,4 miliar, PT ADS yang mengelola penyertaan modal migas Blok Cepu Rp500 juta terealisasi Rp431 juta. Namun, dalam laporannya itu, PD Pasar yang ditarget Rp25 juta belum memberikan laporan pemasukan, termasuk rumah tamu GDK yang ditarget Rp1,625 miliar. Menjawab pertanyaan, Direktur PD Pasar, Djoko Prasetyo, mengatakan, setoran pendapatan dari PD Pasar akan dilaporkan akhir tahun. Sementara ini, lanjutnya, pendapatan yang diperoleh masih dimanfaatkan untuk pengembangan pasar daerah."Biasanya kami akhir tahun, baru menyetorkan pendapatan dan besarnya berkisar Rp200 juta," jelasnya.
Berita Terkait
Foto pilihan terbaik September 2025
2 Oktober 2025 13:12
Kunjungan Kapendam di AntaraJatim
2 Juli 2024 20:49
Kamis ini rupiah menguat 2 poin menjadi Rp16.285 per dolar AS
6 Juni 2024 09:16
BMKG: Cuaca Surabaya cerah pada Kamis ini
6 Juni 2024 07:16
Imbas pemadaman listrik, PLN siapkan kompensasi potongan 10 persen
5 Juni 2024 12:41
Polisi musnahkan 150,02 kilogram sabu-sabu di Sumut
5 Juni 2024 12:05
Polisi sita 67 motor terindikasi balap liar di jalanan Surabaya
5 Juni 2024 11:03
