Pamekasan, Jatim (ANTARA) - Kodim 0826 Pamekasan, Madura, Jawa Timur menerjunkan para personelnya ke semua lokasi bencana longsor sejumlah kecamatan di wilayah itu akibat cuaca ekstrem yang terjadi dalam tiga hari terakhir ini.
Menurut Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol (Inf) Ubaidillah di Pamekasan, Rabu, hal itu dilakukan, karena berdasarkan hasil pemantauan lapangan, masih banyak akses jalan tertutup akibat longsor.
"Salah satunya seperti di Desa Tagangser Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan," kata Dandim.
Ia menjelaskan longsor yang terjadi di desa itu menyebabkan akses jalan desa tertutup dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Laporan Babinsa Kodim 0826 Pamekasan yang bertugas di desa itu menjelaskan bahwa bencana tanah longsor belum teratasi. Demikian juga dengan kejadian di sejumlah desa lainnya.
"Karena itu, kami menerjunkan personel ke desa-desa yang mengalami longsor tersebut agar segera teratasi dan aktivitas warga di desa terdampak kembali lancar," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan bencana tanah longsor akibat cuaca ekstrem terjadi di 15 lokasi.
"Data ini merupakan kejadian pada 31 Desember 2022 bersamaan dengan bencana banjir yang melanda Kecamatan Pasean dan Kecamatan Pamekasan," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pemkab Pamekasan, Amin Jabir.
Sedangkan jumlah total bencana tanah longsor sepanjang 2022 terdata sebanyak 82 kejadian.
Selain tanah longsor, jenis bencana lain yang juga terjadi di Pamekasan sepanjang 2022 adalah angin kencang, banjir, kebakaran hutan dan lahan, dan kekeringan.
Sebanyak 41.433 jiwa terdampak bencana alam selama 2022 dan sebanyak 453 jiwa mengungsi akibat musibah tersebut.
"Ada tujuh jenis bencana yang terjadi di Pamekasan selama 2022 dengan jumlah total mencapai 690 kejadian," kata Amin Jabir.
Ia merinci, ketujuh jenis bencana yang terjadi di Pamekasan sepanjang 2022 itu terdiri dari bencana banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kekeringan kebakaran hutan dan lahan, gelombang ekstrem atau abrasi dan gempa bumi.
Bencana banjir terjadi sebanyak 26 kali, tanah longsor terjadi di 82 titik, cuaca ekstrem terjadi sebanyak 233 kali dan kekeringan terjadi di 321 lokasi/dusun.
"Kalau kebakaran hutan dan lahan dalam catatan kami terjadi sebanyak 18 kali, gelombang ekstrem atau abrasi terjadi di tujuh lokasi, sedangkan gempa bumi terjadi sebanyak tiga kali selama 2022," katanya.
Ia menjelaskan, bencana alam yang terjadi selama Januari hingga 31 Desember 2022 itu telah menyebabkan sebanyak 289 rumah warga rusak parah, delapan unit rusak berat, dua unit rusak sedang, dan sebanyak 279 rumah rusak ringan.
Fasilitas yang rusak terdata sebanyak 10 unit, terdiri dari fasilitas ibadah sebanyak empat unit, fasilitas pendidikan empat unit dan fasilitas kesehatan sebanyak dua unit.
"Kalau jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana alam yang terjadi di Pamekasan selama 2022 sebanyak 24 lokasi," demikian Amin Jabir.