Madura Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur melakukan evakuasi para korban bencana angin kencang di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan yang menyebabkan 21 bangunan rusak dan enam orang luka-luka.
"Kejadiannya tadi sore sekitar pukul 15.30 WIB dan hingga malam ini tim masih berada di lokasi bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pamekasan Ackhmad Dhofir Rosyidi di Pamekasan, Senin malam.
Ia menjelaskan 21 bangunan yang rusak tersebar di lima dusun, terdiri atas rumah dan mushalla.
Kerusakan tersebar di lima dusun, yakni Glugur II, Jati Jajar, Tek Klampok II, Naga Sari, dan Prapatan I.
Di Dusun Glugur II, satu tempat usaha milik warga bernama Hoirul Anwar mengalami rusak ringan dengan enam lembar galvalum beterbangan.
Di Dusun Jati Jajar, dua rumah warga atas nama Nawawi dan Musdari juga mengalami kerusakan di bagian dapur akibat tertimpa asbes yang beterbangan.
Kerusakan cukup parah terjadi di Dusun Tek Klampok II, yakni mushalla berukuran 5×7 meter milik warga bernama Muhaji roboh akibat terpaan angin.
Beberapa rumah lain di dusun tersebut juga mengalami rusak ringan, seperti milik Syafi’e, Mohtar, Sai’mah, Mat Badri, dan Aminullah.
Di Dusun Naga Sari, seorang warga bernama Hadori harus merelakan dapurnya ambruk total berukuran 4×6 meter. Beberapa rumah lain, termasuk milik Fitri, Sukron, dan Chosina, juga mengalami kerusakan di bagian atap serta tempat usaha yang roboh.
Kerusakan ringan juga ditemukan di Dusun Prapatan I, meliputi rumah dan tempat usaha milik Abd Qodir, Muhdi, Hasiruddin, dan Mugelang.
Akibat peristiwa tersebut, enam warga dilaporkan mengalami luka-luka. Mereka adalah Moh Haji (luka di kepala), Yuliati (memar), Mukhtar Rosi (luka ringan di tangan), Hotimah (luka di lutut, perlu jahitan tiga), Moh Munir (patah tulang), serta Isarotul (10) yang mengalami memar.
"Saat ini, semua korban sudah mendapat pertolongan," katanya.
Selain rumah warga, fasilitas umum seperti SDN Palengaan Laok 6 juga terdampak akibat angin kencang.
Sejumlah kabel listrik di desa tersebut terputus dan sempat menyebabkan padamnya aliran listrik di beberapa titik.
BPBD Pamekasan masih terus melakukan pendataan dan memantau perkembangan kondisi di lapangan.
Warga diminta untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
