Surabaya (ANTARA) - PT Aneka Tambang (Antam) melalui unit bisnis Logam Mulia mencatat penjualan emas sepanjang 2022 mampu mencapai 33 ton setara Rp33,68 triliun tumbuh dan tumbuh 27 persen jika dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp26,48 triliun.
General Manager Unit Bisnis Logam Mulia, Purwanto, dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Minggu, mengatakan dengan pencapaian tersebut maka, kinerja PT Antam sepanjang tahun 2022 tetap membaik.
"Dengan pencapaian itu artinya, masyarakat sangat antusias melakukan investasi emas cukup tinggi," ujarnya.
Lebih lanjut Purwanto menjelaskan, salah satu pendorong minat investasi masyarakat di emas adalah resesi global yang mengancam ekonomi seluruh dunia.
Emas menjadi pilihan lantaran dianggap kebal terhadap goncangan ekonomi, termasuk inflasi yang dapat menggerus nilai tukar rupiah.
"Jadi dengan adanya isu-isu tersebut, orang yang notabene ilmu ekonominya advance, pasti berpikir aset kita akan ditaruh di mana? Dan salah satu pilihannya adalah emas," ungkapnya.
Di sisi lain Purwanto mengatakan, kehadiran Butik Emas Logam Mulia Surabaya Pakuwon merupakan perpindahan dari Butik Emas Logam Mulia Surabaya Cito. Perpindahan butik tersebut di antaranya untuk mendorong penjualan emas Antam di Surabaya.
"Surabaya merupakan kota besar setelah Jakarta. Dalam penjualan emas kota Surabaya memiliki kontribusi cukup besar dan menjadi peringkat kedua di Indonesia," ujarnya.
Untuk target penjualan emas Antam Surabaya Purwanto mengungkapkan, sepanjang tahun 2022 di angka 800 kilogram. Hingga November 2022, penjualan emas Antam di Surabaya masih di angka 750 kilogram.
Salah satu upaya untuk memenuhi target penjualan tersebut adalah dengan memindahkan butik ke daerah Pakuwon nantinya
"Kami ingin lebih dekat dengan mitra kita, dengan costumer. Kamj juga meng-capture pasar. Tatkala survei, kami punya keyakinan besar dengan pindah ini bisa menjangkau keinginan masyarakat untuk menabung dan investasi emas," kata Purwanto
