Surabaya - Partai Golongan Karya (Golkar) segera mencabut kartu tanda anggota kadernya yang diketahui bergabung ke dalam Partai Nasional Demokrat (Nasdem). "Kalau sebelumnya kami memberikan toleransi, tapi setelah Nasdem dikonversikan dari ormas menjadi parpol, maka akan mencabut keanggotaan kader kami yang masih ada di Nasdem," kata Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung, di Surabaya, Jumat. Bahkan, keputusan tersebut berlaku terhadap Surya Paloh selaku pendiri Nasdem yang sampai sekarang masih tercatat sebagai kader Partai Golkar. "Ini merupakan bentuk sanksi partai terhadap siapa pun yang melakukan pelanggaran," kata Akbar seusai menghadiri pelantikan pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Jatim periode 2011-2014 itu. Menurut dia, sanksi itu sebelumnya tidak berlaku secara efektif ketika Nasdem masih berupa ormas. "Tapi, ketika sudah menjadi parpol, kader Golkar yang ada di sana kami keluarkan," katanya. Terkait keluarnya Sri Sultan Hamengku Buwono X dari Nasdem, Akbar menilainya sebagai hal yang wajar atas kekecewaan yang dialami salah seorang deklarator. "Mungkin dia tidak menginginkan ormas yang dideklarasikan itu tiba-tiba berubah jadi parpol. Makanya dia keluar dari Nasdem," kata mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu. Akbar Tandjung dijadwalkan menghadiri pelaksanaan ruwatan Partai Golkar di Situs Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. Ruwatan itu juga diramaikan dengan pertunjukan wayang kulit yang dibawakan dalang Ki Manteb Soedarsono dengan didampingi sinden asal Hungaria dan Jepang di Situs Majapahit, Jumat malam. Ketua Panitia Ruwatan Partai Golkar, Ridwan Hisyam, mengatakan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membangkitkan bangsa yang sedang menghadapi krisis moral.*
Golkar Cabut Keanggotaan Kadernya di Nasdem
Jumat, 8 Juli 2011 17:17 WIB