Kapolda Jatim: "Saya Bukan Superman"
Jumat, 8 Juli 2011 11:26 WIB
Surabaya - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur yang baru, Irjen Pol Drs Hadiatmoko SH mengakui, "Saya bukan 'Superman' (manusia hebat), karena polisi memang bukan apa-apa tanpa dukungan masyarakat".
Ia mengemukakan hal itu kepada wartawan di Mapolda Jatim di Surabaya, Jumat, sesaat setelah melakukan serah terima jabatan melalui "Farewell Parade" (upacara perpisahan) dengan Kapolda Jatim yang lama Irjen Pol Dr Untung S Rajab yang dipromosikan menjadi Kapolda Metro Jaya.
Menurut dia, dirinya akan meneruskan langkah Kapolda Jatim yang digantikan yakni Irjen Untung S Rajab untuk menjadikan polisi sebagai pelayan masyarakat, dan bukan minta dilayani masyarakat.
"Karena itu, saya akan mengutamakan 'public service' (pelayanan masyarakat). Sedapat mungkin, saya akan mendorong jajaran untuk mampu mengamankan kamtibmas Jatim, saya nggak ingin ada gejolak di Jatim," ucapnya.
Selain itu, mantan Kapolda Bali itu juga berjanji akan berusaha sedapat mungkin melakukan antisipasi agar di Jatim tidak ada terorisme dan melakukan penegakan hukum secara adil dan berkeadilan, termasuk dalam kasus korupsi.
"Untuk itu, saya minta jajaran untuk saling bahu membahu dengan masyarakat, termasuk wartawan, sebab Polri itu tidak ada artinya apa-apa tanpa peran serta rekan-rekan wartawan dan masyarakat. Kalau ada kekurangan di lapangan, saya minta wartawan untuk menghubungi saya," ujarnya.
Namun, ayah dari tiga anak laki-laki itu meminta untuk berimbang dalam pemberitaan, karena itu dirinya menyediakan diri untuk dihubungi wartawan setiap saat hingga jam 21.00 WIB agar pemberitaan yang muncul cukup imbang.
"Jangan hanya salahkan anggota saja, kita perbaiki yang salah, tapi jangan berpikir negatif dulu. Saya akan minta intelijen meningkatkan penyelidikan untuk antisipasi dan reserse meningkatkan penyidikan untuk keadilan," paparnya.
Bahkan, kata mantan Kapolda Bali selama 11 bulan dan tiga hari itu, bila diperlukan akan menyiapkan tim "supporting" agar Jatim damai.
"Itu untuk meningkatkan komunikasi, saya akan minta ulama membantu, karena Jatim ini 'gudang' ulama, apalagi saya juga 'khotmil Quran' (dalam Semaan Al Quran)," tuturnya.