Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Selasa, menerjunkan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan warga terdampak banjir yang terjadi di beberapa wilayah.
Intensitas hujan yang tinggi membuat beberapa wilayah di Banyuwangi terjadi banjir. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) banjir terjadi di beberapa wilayah, termasuk di Kecamatan Kota, pada Senin (28/11) petang.
"Petugas BPBD dan Tagana telah melakukan evakuasi pada warga yang terdampak terutama di zona yang terdampak paling parah, ke lokasi yang aman. Karena jelas bahwa prinsip utama dan di atas segalanya adalah keselamatan warga, maka evakuasi ke tempat aman adalah yang pertama kami lakukan," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Dia menyebutkan, di wilayah perkotaan banjir terjadi di lima kelurahan. Terdapat tiga kelurahan yang terdampak paling parah yakni di Kelurahan Panderejo, Tukang Kayu dan Kepatihan.
"Tenaga kesehatan juga telah dikerahkan untuk memeriksa kesehatan warga terdampak," kata Bupati Ipuk.
Pemkab Banyuwangi juga telah menyalurkan makanan kepada warga serta menyediakan lokasi pengungsian sementara di SDN Panderejo. Petugas juga sudah menyiapkan velbed di lokasi.
"Namun karena seiring air sudah mulai surut, banyak warga yang kembali ke rumah masing-masing," tambah Asisten Administrasi Pemerintahan, Arief Setyawan menambahkan.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan banjir terjadi di wilayah perkotaan akibat intensitas hujan tinggi mulai pukul 14.00 WIB hingga 16.30 WIB, sehingga drainase di kawasan kota tidak mampu menampung debut air.
Guntur memastikan Standar Operasional Prosedur (SOP) Dam sudah dilakukan. Hanya saja intensitas hujan yang sangat tinggi membuat drainase tak mampu menampung air.
"Seperti di tiga kelurahan, Kepatihan, Panderejo, dan Kampung Ujung karena air over topping di atas tangkis. Selain itu juga diakibatkan pendangkalan Sungai Kali Lo," kata dia. (*)