Minat TKI Bojonegoro Ke Timteng Turun
Selasa, 5 Juli 2011 15:20 WIB
Bojonegoro - Minat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bojonegoro untuk bekerja di negara kawasan Timur Tengah (Timteng) menurun drastis.
"Terpengaruh pemberitaan TKI yang dihukum pancung, cukup membuat takut TKI asal Bojonegoro untuk berangkat ke negara-negara Timteng," kata Kasi Informasi Pasar Usaha Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertransos Kabupaten Bojonegoro, Sugihartono, Selasa.
Sementara ini, katanya, hanya ada 10 TKI yang ke Timteng pada tahun 2011 ini, tapi mereka TKI lama yang kembali lagi, bukan TKI baru."Sekarang TKI yang memilih ke Arab Saudi, berhenti total," ujarnya.
Dari laporan yang masuk, lanjutnya, selama Januari-Juli 2011, ada 105 TKI yang berangkat bekerja ke sejumlah negara. Namun, tidak ada satupun TKI baru yang berangkat ke kawasan Timteng. Mereka di antaranya terbanyak memilih bekerja di Hong Kong 31 TKI, Korea 29 TKI, Malaysia 27 TKI dan Brunei enam TKI.
"Di tahun-tahun sebelumnya, TKI asal Bojonegoro yang ke negara Timteng berkisar 50 TKI per tahunnya," paparnya.
Ia menjelaskan, pengaruh pemberitaan hukuman pancung yang menimpa TKI di Arab Saudi, cukup memengaruhi minat TKI asal Bojonegoro untuk memilih bekerja di negara Timteng.
Ini terbukti, setelah mencuatnya kasus itu, TKI asal Bojonegoro sama sekali tidak ada yang mendaftar berangkat ke Timteng, apalagi ke Arab Saudi.
Padahal, menurut dia, TKI asal Bojonegoro yang bekerja di negara-negara Timteng termasuk Arab Saudi dengan jumlah 300 TKI, tidak ada yang menimbulkan masalah. Selama ini, TKI asal Bojonegoro di Timteng, tidak pernah ada yang terlibat dalam kasus kriminal, apalagi menghadapi ancaman hukuman mati.
"Saya belum pernah menerima laporan ada TKI asal Bojonegoro yang terlibat tindak pidana kriminal di tempatnya bekerja," tuturnya, menjelaskan.
Ia menambahkan, TKI asal Bojonegoro yang bekerja di 20 negara jumlahnya mencapai 1.500 orang, baik di sektor formal maupun informal. Sementara ini, proses pengiriman TKI asal Bojonegoro ke berbagai negara dilakukan melalui 15 Unit Pelayanan Penyuluhan Pendaftaran (U3P) calon TKI.
Mereka, lanjutnya, petugas U3P Calon TKI, memberikan penyuluhan dan proses pendaftaran TKI asal Bojonegoro, untuk selanjutnya didaftarkan di PJTKI yang ada di Jakarta.
"Selama ini pemberangkatan TKI asal Bojonegoro melalui PJTKI yang ada di Jakarta," ucapnya, menjelaskan.