Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo mengusulkan pengerukan sedimentasi atau endapan lumpur di Bendungan Sampean Baru Bondowoso sebagai upaya mengantisipasi banjir.
"Saya meninjau Bendungan Sampean Baru setelah kami mengusulkan pengerukan sedimentasi ke Gubernur Jawa Timur dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional sebagai antisipasi penanggulangan banjir," kata Bupati Situbondo, Karna Suswandi kepada wartawan, Selasa.
Bendungan Sampean Baru Bondowoso merupakan hulu sungai yang mengaliri wilayah Situbondo. Hal ini dilakukan karena pada tahun 2002 dan 2008 Situbondo pernah diterjang banjir bandang.
Dengan terjadinya pendangkalan di Bendungan Sampean Baru itu, menurut dia, maka otomatis debit air berkurang karena hampir 90 persen Bendungan Sampean Baru dipenuhi dengan lumpur.
"Dulu, mungkin setiap lima tahun sekali ada pengerukan sedimentasi. Tapi, sekarang sudah berpuluh-puluh tahun tidak ada pengerukan. Padahal, akibatnya akan berdampak sangat fatal bagi Kabupaten Situbondo," ucap dia.
Bupati menjelaskan bahwa Kabupaten Situbondo yang mempunyai siklus banjir enam tahunan berharap kepada pemerintah pusat agar melakukan pengerukan sedimentasi di Bendungan Sungai Sampean Baru.
"Gunanya pengerukan di bendungan ini untuk mengendalikan banjir dan pasokan air irigasi yang menuju arah Situbondo. Karena pengelolaan debit air di Bendungan Sungai Sampean Baru mengalami pendangkalan ekstrem," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Karna didampingi Sekda Iwan Setiawan, Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian serta pihak terkait lainnya.
Pemkab Situbondo usulkan pengerukan sedimentasi Bendungan Sampean Baru
Selasa, 8 November 2022 12:13 WIB
Gunanya pengerukan di bendungan ini untuk mengendalikan banjir dan pasokan air irigasi yang menuju arah Situbondo