Pamekasan (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Bambang Prayogi menyatakan, produksi garam rakyat di Pamekasan pada musim produksi garam 2022 mencapai 17 ribu ton lebih.
"Data produksi ini berdasarkan laporan dan hasil pemantauan tim hingga 31 Oktober 2022," katanya di Pamekasan, Selasa.
Ia menjelaskan, jumlah produksi garam tahun ini lebih sedikit dibanding musim produksi 2021 karena saat itu, jumlah total produksi garam di Pamekasan mencapai 27 ribu ton lebih.
"Jadi, berkurang 10 ribu ton dibanding musim produksi garam tahun lalu," katanya.
Menurut Bambang, menurunnya produksi garam tahun ini, karena musim kemarau pendek, yakni hanya berlangsung tiga bulan.
Pada musim produksi 2021, kemarau berlangsung hingga lima bulan, sehingga secara otomatis masa produksi para petambak garam lebih panjang.
"Tapi, meski produksi minim, saat ini harga jual garam sangat mahal," katanya.
Bambang Prayogi menjelaskan, berdasarkan pantauan tim DKP, saat ini harga jual garam rakyat ada yang mencapai Rp3 juta per ton, jauh lebih mahal dibanding harga tahun 2021 yang saat itu hanya dalam kisaran antara Rp600 ribu per ton hingga Rp800 ribu per ton.
"Yang menyebabkan harga garam mahal saat ini, karena kualitas garam memang lebih baik," katanya.