Mojokerto (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak mengajak seluruh kader TP PKK tingkat desa serta wali murid untuk gencar menyosialisasikan kegiatan gemar minum susu, makan telor dan daging bagi pelajar sekolah dasar (SD) sebagai upaya menurunkan angka stunting di Jawa Timur.
Arumi menyampaikan pentingnya mensosialisasikan kegiatan gemar minum susu, makan telor dan daging, bagi pelajar sekolah dasar (SD) agar anak-anak terhindar dari stunting.
"Memang stunting terdeteksi saat 1.000 hari kehidupan. Kalau sudah besar memang sedikit telat, tapi masih bisa diatasi dengan memberikan gizi yang bagus, salah satunya minum susu, makan telor dan daging," ucapnya dalam keterangan pers di Mojokerto, Selasa.
Dia mengatakan, penting untuk mensosialisasikan kegiatan gemar minum susu, makan telor dan daging karena, berdasarkan laporan yang diterima, hasil survei tahun 2021, angka stunting di Kabupaten Mojokerto masih cukup tinggi, yakni 27,4 persen.
"Diharapkan, tahun 2024 stunting di Jatim bisa di angka 14 persen. Atau dengan kata lain, anak-anak tidak ada yang stunting," ujarnya.
Disebutkan Arumi, ada banyak faktor mengapa anak-anak harus mendapatkan asupan gizi yang seimbang. Sebab, mengkonsumsi susu, telor dan daging memiliki dampak yang cukup besar untuk tumbuh kembang pada tubuh anak-anak.
"Kita harus paham dampaknya terhadap tubuh. Kalau minum susu mengandung protein, kalsium dan kalium, telur punya asam amino dan vitamin A kemudian daging mengandung zat besi, protein, vitamin B komplek dan omega tiga. Jadi apa yang kita makan akan sangat baik untuk tubuh kita sehingga lebih sehat dan pintar," katanya.
Ke depan, Arumi berharap, program gemar minum susu, makan telor dan daging bisa disosialisasikan dan diterapkan secara benar oleh kader PKK dengan dukungan dari para wali murid.
"Jadi berkelanjutan sehingga anak-anak kita dijauhkan dari stunting," katanya.
Dukungan kegiatan gemar minum susu, makan telor dan daging juga disampaikan Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Sofia Hanak Albarra.
Bersama Ketua TP PKK Kecamatan Jetis, kepala sekolah, guru dan wali murid SDN Kupang 1 dan 2, dirinya secara bersama- sama mendukung dan menyambut baik kegiatan gemar minum susu, telur dan daging yang dilaksanakan TP PKK Jatim bekerjasama dengan dinas peternakan Provinsi Jatim.
"Salah satu ancaman kualitas anak-anak di Indonesia adalah stunting. Maka dari itu, masih banyak pekerjaan rumah kita salah satunya stunting yang menjadi isu utama di PKK pusat, maupun kabupaten atau kota," ujarnya.
Menurut Sofia, anak kondisi stunting tidak hanya terganggu dari segi fisik, tapi mempengaruhi kualitas perkembangan otak anak serta mempengaruhi kemampuan serta prestasi anak-anak di tingkat SD.
"Tumbuh kembang anak perlu diperhatikan karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Kita harus menyiapkan mereka secara fisik maupun mental," tuturnya.
Untuk itu, Sofia bersama kader PKK tingkat desa sudah melakukan beberapa upaya menurunkan stunting di Mojokerto. Caranya, memberdayakan tim PKK dengan membentuk tim percepatan penurunan stunting, kabupaten, kecamatan dan tingkat desa.
"Semoga ini bisa menjadikan langkah kita bersama menurunkan angka stunting mengingat tp PKK Pemkab Mojokerto mengingat TP PKK tingkat desa merupakan ujung tombak angka stunting," ujarnya. (*)
Arumi ajak kader TP PKK sosialisasikan gemar minum susu
Selasa, 1 November 2022 17:40 WIB
Diharapkan, tahun 2024 stunting di Jatim bisa di angka 14 persen