Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Satreskrim Polres Tulungagung mengungkapkan hasil uji laboratorium sampel makanan penyebab keracunan massal di Desa Tiudan yang ditemukan cemaran bakteri salmonela, escherichia coli (ecoli) dan basillus cereus.
"Bakteri pada sampel makanan ini juga ditemukan pada sisa muntahan ataupun sampel feses para korban," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Agung Kurnia Putra di Tulungagung, Sabtu.
Untuk sampel makanan yang diambil berasal dari jajanan (makanan ringan), bungkus nasi goreng serta nasi goreng yang sempat dimakan para korban.
Kasus keracunan massal terjadi pada Kamis (22/9) malam, dalam sebuah acara pengajian yang diikuti 80-an orang di salah satu rumah warga di Desa Tiudan, Kecamatan Gondang.
Dari 64 orang yang mengonsumsi sajian makanan dalam kemasan styrofoam yang dibawa pulang jamaah, 53 orang peserta pengajian mengalami gejala muntah-muntah, diare dan badan demam.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun para korban sempat dilarikan ke puskesmas dan klinik kesehatan terdekat guna mendapat perawatan kedaruratan medis untuk mencegah dampak yang lebih fatal.
Menurut Agung, hasil sampel uji laboratorium atas sampel makanan dan feses korban itu kini digunakan tim penyidik untuk melengkapi berkas pemeriksaan.
Kendati belum ada satupun pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, polisi telah mendapat gambaran penyebab keracunan massal tersebut.
Kesimpulan tim medis, penyebab keracunan massal adalah cemaran ketiga jenis bakteri itu pada bahan makanan yang diduga sudah mulai mengalami proses pembusukan.
"Dalam kasus ini kami sudah memeriksa sembilan orang saksi yang berasal dari tenaga kesehatan, penjual nasi goreng dan juru masak nasi goreng," kata Agung.