Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangkalan menerima vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) tambahan dari Pemprov Jatim sebanyak 27 ribu dosis.
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan (Disnak) Pemkab Bangkalan Ali Makki, Selasa, dengan tambahan sebanyak itu, maka alokasi vaksin PMK secara keseluruhan untuk Kabupaten Bangkalan sekitar 37 ribu dosis.
Perinciannya, alokasi pertama sebanyak 3 ribu dosis, kedua 7 ribu dosis dan untuk perluasan 27 ribu dosis.
"Dari jatah vaksin itu, sudah tersalurkan sekitar 11 ribu dosis atau sekitar 30 persen dari jumlah ketersediaan dosis," katanya.
Dengan demikian, sambung dia, vaksin yang tersedia di Bangkalan masih tergolong banyak, sehingga perlu vaksinasi di lapangan harus dipercepat.
"Hitung-hitungan kami harus bisa menghabiskan sekitar 800 dosis dalam sehari agar dosis yang 70 persen segera selesai," ucapnya.
Menurut Ali Makki, dalam sebulan terakhir ini kasus PMK pada sapi di Kabupaten Bangkalan sudah melandai dan tidak ditemukan lagi kasus aktif baru.
"Tapi meski kasus telah melandai, Bangkalan tetap berstatus darurat PMK. Ini terjadi, karena masih ada sekitar 600 ekor sapi positif PMK yang belum sembuh," katanya, menjelaskan.
Total jumlah sapi yang dilaporkan sakit bergejala seperti terserang wabah PMK di Pulau Madura sebanyak 18.737 ekor. Perinciannya terdiri atas 5.207 ekor sapi di Kabupaten Pamekasan, 5.157 ekor di Bangkalan, lalu 4.630 ekor di Sampang, dan 3.743 ekor di Kabupaten Sumenep.