Pemerintah Kabupaten Pasuruan Jawa Timur menyalurkan bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) kepada sebanyak 127.165 keluarga penerima manfaat (PKM).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan, Suwito Adi dalam keterangan tertulis Kamis mengatakan selain mengalirkan BLT BBM pihaknya juga menyalurkan bantuan pangan nontunai (BPNT) untuk warga miskin di Kabupaten Pasuruan.
"Total ada 127.165 KPM yang menerima bantuan dari Kementerian Sosial RI ini. Mereka dapat mengambilnya di kantor pos terdekat atau kantor kecamatan atau desa sesuai kesepakatan PT Pos Indonesia dan dinas sosial," ujarnya.
Ia mengatakan, BLT BBM direncanakan disalurkan selama empat bulan mulai dari September hingga Desember tahun ini dengan nominal per bulan yang didapat adalah Rp150.000 per KPM.
"Namun untuk saat ini, pemberian BLT BBM langsung dua bulan sekaligus. Dalam artian nominal pada September dan Oktober seketika diberikan di bulan September," ujarnya.
Sedangkan untuk BPNT, kata dia , dikonversi menjadi bantuan tunai untuk bulan September dengan nominal sebesar Rp200 ribu per KPM. Sehingga, total bantuan yang diterima per KPM sebesar Rp500 ribu.
"Total yang diberikan Rp500 ribu per KPM. Dengan rincian Rp300 ribu itu BLT BBM dua bulan karena per bulan Rp150 ribu. Dan BPNT bantuannya sebesar Rp200 ribu," kata Suwito.
Dari ratusan ribu penerima bantuan, kata dia, paling banyak merupakan warga yang bertempat tinggal di kantong-kantong kemiskinan. Seperti Kecamatan Lekok dengan jumlah 9.891 KPM. Kemudian Kecamatan Grati dengan 9.395 KPM dan Kecamatan Wonorejo dengan 7.805 KPM.
Kata Suwito, penyaluran BLT BBM dan BPNT sudah dilakukan sejak Jumat (9/9) lalu dan ditargetkan selesai Sabtu (17/9) mendatang. Hanya saja, agar target tersebut bisa tercapai, PT Pos Indonesia dibantu para staf dinas sosial sampai di tingkatan koordinator BLT BBM BPNT di tingkat kecamatan atau desa.
"Pos Indonesia sendiri bilang tidak ada tambahan tenaga untuk membantu menyalurkan BLT BBM ini. Makanya meminta bantuan dinas sosial agar penyalurannya cepat selesai," katanya.
Ia mengatakan pemberian BLT BBM ke warga miskin menjadi cara pemerintah untuk menjaga angka kemiskinan ekstrem supaya tidak melonjak.
Para penerima bantuan merupakan keluarga yang sebelumnya juga sudah termasuk dalam Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau sembako serta Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak menerima BPNT.
"Paling banyak penerima BPNT. Tapi ini dikonversikan menjadi bantuan tunai," katanya.