Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan penyesuaian harga BBM sudah selayaknya dilakukan untuk mengurangi beban APBN karena anggaran subsidi BBM bisa dialihkan untuk pembangunan sektor lain, seperti pendidikan dan kesehatan.
Mamit mengatakan beban kompensasi yang harus dibayarkan negara kepada badan usaha sangat besar kurang lebih Rp502 triliun. Jika tidak ada pengurangan subsidi bisa dipastikan beban keuangan negara semakin berat.
Baca juga: Ekonom sarankan harga BBM bersubsidi tidak naik tahun ini
Lebih lanjut ia menyarankan pemerintah untuk menghentikan pemborosan APBN karena uang negara bisa dialihkan untuk hal yang produktif di sektor lain yang membutuhkan.
"Berapa banyak siswa SD sampai SMA yang mendapatkan beasiswa. Setiap siswa mendapatkan Rp12 juta selama satu tahun, maka akan ada 8,3 juta siswa yang akan mendapatkan beasiswa selama satu tahun," ucapnya.
Sedangkan, bila membangun sekolah dengan biaya Rp2,5 miliar, maka akan ada 40 ribu sekolah yang bisa dibangun. Sementara itu, kalau untuk pembangunan puskesmas senilai Rp5 miliar, maka akan ada 20 ribu puskesmas terbangun.