Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat sebanyak 212 kasus demam berdarah (DB) selama Januari hingga awal Agustus 2022 di wilayah setempat.
"Kasus DB cukup tinggi. Setidaknya ada 200 lebih kasus sejak Januari 2022 sampai awal Agustus ini," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Madiun, Anies Djaka di Madiun, Selasa.
Menurut dia, tingginya kasus demam berdarah di wilayahnya tersebut dipengaruhi oleh cuaca yang tidak menentu, seperti masih hujan di saat musim kemarau. Hal itu menyebabkan nyamuk pembawa virus dengue berkembang biak dengan pesat.
Sesuai data, dalam setiap bulan, muncul kasus demam berdarah yang cukup banyak. Dimana, pada bulan Januari tercatat terdapat 70 kasus, Februari 35 kasus, Maret 21 kasus, April 22 kasus, Mei 25 kasus, Juni 14 kasus, Juli 20 kasus, dan hingga 9 Agustus sudah ada lima kasus.
"Dari 200 lebih kasus demam berdarah tersebut, dua kasus di antaranya tercatat meninggal dunia," kata dia.
Anies Djaka menyebut kasus DB diprediksi masih akan terus ada. Apalagi, hujan masih sesekali turun di saat musim kemarau. Genangan-genangan air dimungkinkan masih terus bermunculan sebagai tempat berkembang biak nyamuk.
Untuk mencegah demam berdarah, Dinkes Kabupaten Madiun mengimbau masyarakat menggalakkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Ia menambahkan kebersihan masyarakat melalui PSN akan sangat membantu pemerintah dalam upaya pengendalian penyakit demam berdarah.
"Tidak hanya PSN melalui 3M saja. Tetapi juga harus ada upaya tambahan. Misalnya, memakai krim anti-nyamuk, memasang kelambu di tempat tidur dan lainnya," katanya.
Selain itu, Pemkab Madiun juga melakukan pengasapan atau "fogging" di daerah-daerah yang banyak terdapat kasus demam berdarah.
Dinkes Madiun catat 212 kasus DB selama Januari-Agustus 2022
Rabu, 10 Agustus 2022 5:22 WIB