Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim Kiai Haji Abdus Salam Shohib menyatakan kekecewaannya karena Pengurus Besar Nahdlatul Ulama hanya menonaktifkan Bendahara Umum Mardani H. Maming yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Dengan menonaktifkan sampai masalahnya selesai hanya bikin malu organisasi PBNU," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Kamis.
Saat ini Bendum PBNU Mardani Maming sedang proses mengajukan praperadilan melawan KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca juga: Mardani Maming ditetapkan tersangka oleh KPK
Gus Salam, sapaan akrabnya, semakin kecewa karena PBNU memberikan pembelaan terhadap Bendum Mardani untuk melawan KPK dengan menunjuk dua kuasa hukum kondang yang selama ini justru dikenal sebagai pegiat antikorupsi, yakni mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto dan mantan Wamenkumham serta Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan KKN Denny Indrayana.
Gus Salam menyatakan sikap PBNU itu berlebihan. "Sebab saya belum pernah mendengar Bendum PBNU Mardani Maming berkontribusi dan berkhidmat untuk NU secara jamiyyah, bukan kepada personal atau oknum PBNU," ujarnya.
Sikap PBNU justru berbanding terbalik terhadap Katib Pengurus Cabang NU Jombang demisioner Ahmad Syamsul Rizal yang langsung dicoret dari struktur organisasi karena dianggap melakukan kesalahan, yang menurut Gus Salam hanya berdasarkan informasi yang didengar subjektif secara sepihak tanpa bukti konkrit.
"Padahal Cak Rizal, minimal yang saya tahu secara langsung sejak tahun 2012, telah berkhidmat di NU, baik di PCNU Jombang maupun di PWNU Jatim sebagai anggota Korbid Pengkaderan, serta di PBNU sebagai Instruktur Nasional PKPNU, atau yang sekarang berganti nama menjadi PD PKPNU," ucapnya.
Baca juga: PBNU dikritik saat carikan pengacara profesional untuk Mardani Maming
Mengenai urusan PCNU Jombang, Gus Salam mengaku tahu persis Cak Rizal melaksanakan dan menjalankan perintah dan instruksi Rois Syuriah PCNU Jombang sekaligus gurunya K.H. Abdul Nashir Fattah.
Melihat fenomena ini, Gus Salam hanya bisa memanjatkan doa agar segenap petinggi yang menjabat dalam organisasi PBNU saat ini tidak dibutakan dan ditulikan oleh kekuasaan. "Saya sungguh resah dengan situasi yang terjadi," katanya.
Baca juga: Gus Shohib: Kasus dugaan korupsi Mardani Maming tidak terkait NU
Gus Salam kecewa PBNU cuma nonaktifkan Mardani Maming
Kamis, 21 Juli 2022 21:58 WIB
Saya sungguh resah dengan situasi yang terjadi