Surabaya (ANTARA) - Sejumlah startup memuji program HUB.ID yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) karena dapat menjadi jembatan bagi perusahaan untuk mendapatkan pendanaan.
"Menjadi bagian HUB.ID menguntungkan bagi startup karena bisa menjadi bagian dari cerita yang dijual kepada investor saat melakukan fund raising atau bahkan saat menjalin kerjasama dengan mitra bisnis," kata CEO Dagangan, Ryan Manafe melalui keterangannya, Rabu.
"Hal ini dibuktikan bahwa Dagangan yang baru berdiri tahun 2019, terbantu dengan banyaknya eksposur terhadap Dagangan akibat mengikuti berbagai aktivitas selama program HUB.ID Accelerator," ujarnya, menambahkan.
HUB.ID merupakan program startup dari Kominfo yang berfokus kepada pengembangan startup digital dari Indonesia untuk meningkatkan kapasitas bisnis dengan memanfaatkan jaringan yang dipunyai Kominfo baik itu sektor korporasi atau rekan pemerintah.
Program HUB.ID terdiri dari menjadi program akselerasi yang mendorong terciptanya sinergi, kolaborasi, kerjasama bisnis, dan peluang akses investasi bagi startup digital pada lima sektor yaitu Agri & Aquaculture, Logistic/Supply Chain, B2B & Enterprise Solution, SME Enabler, dan Financial Services.
Promosi HUB.ID Accelerator 2022 yang dilaksananan di Surabaya, Selasa 21 Juni 2022 sebagai kota tujuan kedua dari enam kota yang akan dikunjungi oleh HUB.ID.
Kegiatan ini dihadiri oleh komunitas startup digital, hingga pelaku pendukung ekosistem startup lainnya untuk menjaring startup digital yang membutuhkan dipertemukan dengan mitra bisnis dan investor.
Salah satu pendiri startup asal Surabaya yang telah berdiri dari 2016, Audrey Maximilian mengawali bisnis dengan mengikuti berbagai program inkubator dan akselerator startup untuk memperkuat bisnisnya.
Menurut CEO sebuah layanan konsultasi bidang kesehatan mental bernama Riliv itu keuntungan yang diperoleh para inovator di Indonesia adalah masih banyak kebutuhan solusi yang inovatif yang dibutuhkan di tengah masyarakat Indonesia.
Masalah ini adalah jadi dasar kuat dalam membangun bisnis dengan memberikan solusi yang konkrit dan dapat dirasakan oleh banyak orang.
"Maka dari itu harapannya banyak startup yang tumbuh dari Surabaya dengan solusinya dan bisa memanfaatkan jejaring yang ada dalam HUB.ID Accelerator," katanya.
Ketua Tim Business Matchmaking Kementerian Komunikasi dan Informatika, Luat Sihombing, mengatakan HUB.ID hadir sebagai pelengkap bagi keberadaan inkubator dan akselerator startup yang ada di Indonesia.
"Perbedaan HUB ID dengan akselerator lainnya adalah HUB ID bersifat gratis, fokus pada pertemuan bisnis, dan dapat membantu membukakan pintu kolaborasi antara startup digital dengan pihak-pihak pemerintah baik di pusat dan daerah," katanya.
HUB.ID Accelerator telah dibuka pendaftarannya sejak 10 Juni dan akan ditutup pada 10 Juli 2022 dengan target kualifikasi adalah startup yang berbadan hukum di Indonesia, memiliki pendiri dan CEO berwarga negara Indonesia, telah beroperasi lebih dari dua tahun, dan telah memiliki traksi bisnis (post revenue).
"Dan tentunya startup yang siap untuk mengikuti seluruh rangkaian aktivitas HUB.ID Accelerator selama empat bulan," ujar Luat, menambahkan.
Seluruh informasi dan pendaftaran HUB.ID Accelerator dapat diakses pada laman dari www.hub.id dan akan ditemui juga program HUB.ID lainnya pada laman tersebut yaitu HUB.ID Summit sebagai acara business matchmaking yang diselenggarakan pada tanggal 5 dan 6 September 2022 di Bali. (*)