Surabaya (ANTARA) - Amin Jakfar asal Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, terlahir sebagai penyandang tunanetra. Pria berusia 42 tahun itu menyatakan siap menunaikan rukun Islam yang kelima di Tanah Suci.
"Tahun 2011 lalu, ibu mendaftarkan kami bertiga naik haji, yaitu ibu, saya dan adik perempuan, " katanya di Asrama Haji Surabaya, Minggu.
Namun, dari tiga orang terdaftar itu, ada dua yang masuk daftar haji tahun ini, yaitu Amin Jakfar dan adik perempuannya. Ibunya tidak masuk daftar karena telah berusia 66 tahun, mengikuti peraturan dari Pemerintah Arab Saudi yang hanya membatasi sampai usia 65 tahun akibat pandem COVID-19.
"Sejujurnya kami sedih. Ibu mendorong kami untuk tetap berangkat berdua karena kami tak tahu apa yang terjadi tahun depan," ujarnya.
Amin mengaku selama ini paling jauh bepergian hanya sampai ke Jember, Jawa Timur, bersama sahabat-sahabat tunanetranya. Itu pun cuma sekali.
"Sehari-hari saya mainnya cuma ke tetangga dekat rumah," ucapnya.
Amin tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 23 Embarkasi Surabaya, yang menurut jadwal berangkat ke Tanah Suci pada Senin pagi, 20 Juni 2022.
Di Tanah Suci nanti, Amin salah satunya akan memanjatkan doa di tempat mustajabah agar bisa memperoleh pendamping hidup yang bersedia menerima kondisi dirinya apa adanya.
Penyandang tunanetra asal Pamekasan siap tunaikan ibadah haji
Minggu, 19 Juni 2022 21:16 WIB