Sampang (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Asroni mencatat sebanyak 37 jembatan mengalami kerusakan akibat bencana alam yang melanda wilayah itu.
"Data kerusakan jembatan akibat bencana alam ini berdasarkan hasil pendataan terbaru, serta laporan dari aparat desa," katanya di Sampang, Senin.
Untuk itu, sambung Asroni, Pemkab Sampang mengusulkan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar segera dilakukan perbaikan.
Menurut dia, di antara 37 jembatan yang rusak itu, dua di antaranya sangat prioritas untuk segera diperbaiki karena merupakan jalur utama penghubung antara kecamatan, yakni Kecamatan Kedungdung dan Kecamatan Tambelangan.
"BPBD Pemkab Sampang sebenarnya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sampang, akan tetapi, dinas juga tidak bisa segera melakukan perbaikan, karena anggaran sangat terbatas," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya langsung mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat, yakni BNPB.
"Kami berharap pusat bisa memperhatikan hal ini, karena dana yang tersedia di daerah sangat terbatas. Kalaupun harus menggunakan anggaran daerah, maka membutuhkan waktu yang sangat lama," katanya, menjelaskan.
Selain jembatan rusak, kerusakan infrastruktur lain yang juga terjadi di Kabupaten Sampang akibat bencana alam pada musim hujan 2022 tersebut adalah jalan dan tebing longsor.
Kerusakan infrastruktur akibat bencana alam ini bukan hanya terjadi di Kabupaten Sampang, akan tetapi juga di Bangkalan.
BPBD Pemkab Bangkalan sebelumnya merilis, sebanyak 18 dam rusak akibat bencana alam dan kini juga telah diusulkan untuk mendapatkan bantuan perbaikan dari pemerintah pusat.