Bangkalan (ANTARA) - Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengimbau para peternak agar menggunakan obat tradisional untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah tersebut yang akhir-akhir ini kian meluas.
"Selain dari segi biaya lebih murah, obat tradisional juga lebih mudah didapat karena ada di sekitar pekarangan rumah," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Bangkalan Ali Makki di Bangkalan, Madura, Jumat.
Ia menjelaskan Disnak Bangkalan juga telah memberikan panduan kepada para peternak tentang petunjuk membuat obat-obatan tradisional untuk mengobati penyakit mulut dan kuku pada sapi.
Perawatan luka pada kaki hewan ternak yang terkena PMK, menurut Ali, bisa dengan menggunakan formalin. Cairan tersebut dilarutkan dengan air, lalu disemprotkan pada kaki hewan yang luka sebanyak tiga kali sehari.
"Bisa juga dengan garam," kata Ali Makki.
Caranya, garam tiga sendok makan dilarutkan dalam air satu liter. Setelah itu disemprotkan pada kaki hewan yang luka. Lalu keringkan kaki dan usahakan lantai kandang sapi dalam keadaan kering.
Sementara itu, jumlah sapi yang dilaporkan sakit bergejala, seperti terserang wabah penyakit mulut dan kuku (suspek PMK) di Kabupaten Bangkalan hingga kini terdata 1.650 ekor, tersebar di sejumlah kecamatan. Terbanyak di Kecamatan Blega, mencapai 545 ekor.
Peternak Bangkalan diimbau gunakan obat tradisional atasi PMK
Jumat, 10 Juni 2022 22:51 WIB