Bangkalan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur melanjutkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) setelah menerima vaksin tambahan 3 ribu dosis dari Pemprov Jatim.
"Vaksin PMK kami lanjutkan lagi hari ini karena kami telah menerima vaksin tambahan dari Pemprov Jatim beberapa hari lalu," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) pada Dinas Peternakan (Disnak) Pemkab Bangkalan Ali Makki di Bangkalan, Jawa Timur, Selasa.
Ia menjelaskan, jumlah total populasi sapi di Kabupaten Bangkalan yang tersebar di 180 desa di 18 kecamatan sebanyak 276.764 ekor sapi.
Dari jumlah itu, sapi yang divaksin PMK baru sekitar 40 ribuan ekor atau sekitar 15 persen.
"Dengan adanya dosis tambahan ini, maka cakupan vaksin PMK nantinya bisa mencapai 53 ribu ekor sapi," kata Ali Makki.
Kabid Kesehatan Hewan Disnak Pemkab Bangkalan Ali Makki menjelaskan, jumlah sapi yang suspect PMK di Kabupaten Bangkalan hingga 31 Oktober 2022 sebanyak 435 ekor, tersebar di lima kecamatan.
"Ke 435 ekor sapi yang suspect PMK ini merupakan kasus lama, akan tetapi hingga saat ini belum ada laporan sembuh dari petugas penyuluh dan mantri lapangan," katanya, menjelaskan.
Kasus PMK pertama kali ditemukan di Kabupaten Bangkalan pada Minggu ketiga Mei 2022. Kala itu sebanyak lima ekor sapi dinyatakan positif terserang wabah PMK.
Temuan adanya sapi yang positif wabah PMK itu setelah pemkab bersama Badan Karantina Pertanian Bangkalan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di lokasi penampungan sapi dan kambing di Balai Karantina Hewan, di Kecamatan Sepuluh, Bangkalan.
Kala itu ada 633 ekor sapi diperiksa dan ditemukan sebanyak 37 ekor sapi suspek PMK, dan lima ekor positif terpapar wabah PMK. Di antara sapi yang positif terpapar wabah PMK itu, sebagian diantaranya dibeli oleh pedagang dari Pasar Sapi Keppo, di Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, yang merupakan pasar sapi terbesar di Pulau Madura.
Selain di Kabupaten Bangkalan, sapi sakit dan bergejala, seperti terpapar PMK juga ditemukan di sejumlah desa di Kabupaten Pamekasan, yakni pada tiga desa di Kecamatan Kadur, masing-masing Desa Kertagena Tengah, Gagah dan Sokalelah.
Petugas kesehatan hewan pemkab setempat telah mengambil sampel dari sapi-sapi yang sakit itu untuk diuji di laboratorium di Surabaya. Hasilnya, sebagian ditemukan positif terpapar virus PMK. (*)