Bangkalan (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung upaya Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur dalam mewujudkan tatanan masyarakat di Pulau Madura yang produktif, dengan memberantas peredaran gelap narkoba.
"Hari ini kita ingin bersama-sama membangun komitmen di seluruh elemen strategis di semua lini. Kita harus membangun komitmen untuk bisa memberikan perlindungan bagi anak-anak kita, generasi penerus dan seluruh warga bangsa, jangan sampai menjadi korban penyalahgunaan narkoba dan jangan sampai menjadi pengedar narkoba. Mari kita jaga dan kita lindungi keluarga kita," ujar Khofifah saat menghadiri deklarasi "Madura Produktif Tanpa Narkoba" di Gedung Aula Universitas Trunojoyo Madura, Kabupaten Bangkalan, Kamis.
Gubernur juga mendorong adanya komitmen bersama memerangi narkoba yang dibangun oleh seluruh elemen strategis dan di semua lini.
Komitmen bersama ini, ujar dia, harus disertai dengan praktik langsung di lapangan. Pemantauan perlu dilakukan, mulai dari berbagai level lembaga terkait sampai masyarakat, terutama keluarga, menjadi hal terpenting.
"Deklarasi ini penting karena itu sebuah bangunan komitmen, tetapi action plan itu jauh lebih penting lagi," ucap gubernur.
Narkoba, katanya, secara tidak langsung akan berdampak pada pembangunan dan ketahanan nasional. Sebab, narkoba merusak otak, sistem syaraf, hingga hilangnya rasa seseorang. Kerusakan tersebut bisa berakibat pada hilangnya kepekaan dan rasa sosial para penggunanya.
Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama bertanggung jawab dalam memberikan perlindungan bagi masa depan generasi penerus bangsa.
Gubernur Khofifah, bahkan menyatakan kesiapan untuk turun langsung jika kegiatan deklarasi semacam itu akan berlanjut di wilayah-wilayah lain.
Gubernur menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polda Jatim atas upayanya dalam pemberantasan narkoba. Proses pengungkapan yang dilakukan institusi itu juga tercatat yang tertinggi secara nasional.
"Terima kasih atas kerja keras yang dilakukan selama ini. Kita berharap bahwa kita betul-betul bisa membangun kehidupan yang produktif tanpa narkoba. Produktivitas bisa semakin bagus, pasti masyarakat juga makin sehat," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kapolda Jatim Irjen Polisi Nico Afinta yang mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memerangi narkoba.
Ia yakin jika semua elemen masyarakat proaktif bekerja sama dalam memerangi peredaran gelap narkoba, maka Indonesia nantinya akan bisa terbebas dari narkoba.
"Hari ini kita berkumpul semua untuk melaksanakan komitmen ini. Kami telah bekerja sama dengan seluruh pihak, mulai dari Bea Cukai, Imigrasi, BNN hingga TNI tidak pernah bocor," katanya.
Kapolda juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Pemprov Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur Brigjen Polisi Idris Kadir menyatakan pihaknya telah melakukan program-program pencegahan dan penanggulangan narkoba di wilayah Madura.
"Khusus di wilayah Madura, kami sudah menyiapkan 'Desa Bersinar' yang juga bersinergi dengan Kapolda melalui Kampung Tangguh," katanya, menjelaskan.
"Desa Bersinar" merupakan singkatan dari Desa Bersih Bebas Narkoba, yakni program unggulan BNN untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman dari peredaran gelap narkoba terutama di kampung-kampung.
Melalui program tersebut dilakukan program-program ketahanan diri dan keluarga. Selain itu juga disiapkan program dengan intervensi berbasis masyarakat. Apabila di daerah tersebut ada yang terpapar, maka bisa segera ditangani.