Sidoarjo (ANTARA) - Komandan Brigif 2 Marinir Kolonel Marinir Rudi Harto Marpaung memimpin upacara penerimaan dan penghormatan jenazah Praka Marinir Anumerta Dwi Miftachul Achyar yang gugur dalam kontak senjata dengan kelompok separatis di Kabupaten Nduga, Papua.
Upacara penerimaan jenazah secara militer dihadiri Danpasmar 2 Brigjen TNI (Mar) Suherlan, Wadan Lantamal V Kolonel Marinir Jhoni Sulistiawan, para Asisten Danpasmar 2 para Komandan Kolaks serta Satlak jajaran Pasmar 2 tersebut berlangsung di Base Ops Lanudal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu.
"Kami turut berduka cita atas peristiwa ini," kata Danbrigif.
Baca juga: KKB kembali serang pos Marinir di Nduga, seorang prajurit gugur
Jenazah Praka Marinir Anumerta Dwi Miftahul Achyar tiba di Bandara Juanda dengan menggunakan Pesawat CN-235/A-2307 milik TNI AU dengan pilot Kapten Penerbang Wieldan.
Setelah upacara penerimaan dan penghormatan, jenazah Praka Marinir Anumerta Dwi Miftahul Achyar dibawa ke kampung halaman di Jalan Sumowiharjo, RT 03, RW 10, Kelurahan Babat, Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, dengan menggunakan Kereta Merta Pangkalan Marinir Surabaya.
Baca juga: Korban penembakan KSB di Nduga diterbangkan ke Kota Pahlawan
Kronologis kejadian, pada 22 April 2022 sekitar Pukul 17.00 WIT, dua Tim Trisula Denpursus Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar yang berjumlah 28 personel sedang melaksanakan Parimeter Siaga Senja Patroli Ambush di sekitar Kali Kote.
Tim mendapatkan serangan oleh kelompok separatis, selanjutnya terjadi kontak tembak yang mengakibatkan Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar meninggal dunia setelah mengalami luka tembak dan Mayor Mar Lilik Cahyanto (Dandenpursus Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar) mengalami luka akibat peluru yang rekoset.
TKP merupakan daerah blind spot dan cuaca hujan mengakibatkan tidak ada jaringan komunikasi HT, Telepon Satelit, dan HP sehingga saat pasca-kejadian kontak tembak tidak dapat melaporkan ke Kotis Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar sehingga Tim Trisula Denpursus Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar melakukan perkuatan medan sampai dengan 23 April 2022 pukul 06.00 WIT.
Pada hari Sabtu (23/4) pukul 06.11 WIT, Serda Mar Dino dari Tim Trisula melaporkan telah terjadi kontak tembak dengan KSTP di sekitar Kali Kote dengan keterangan 1 personel Tim Trisula atas nama Pratu Mar Dwi meninggal dunia karena terkena tembakan dan 1 personel terluka.
Pukul 06.38 WIT, 21 personel yang dipimpin Mayor Mar Iskandar Muda Tanjung dengan menggunakan 2 truk dan 1 KIA berangkat dari Pos Kotis untuk melaksanakan evakuasi Tim Trisula di posisi penjemputan yang telah disepakati, dan tiba di Kotis pada pukul 08.00 WIT.