Ngawi (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur melakukan pemantauan pasokan dan stok komoditas bahan pokok di sejumlah pasar tradisional guna mengantisipasi kenaikan harga saat memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah.
Kabag Perekonomian Setda Ngawi Widodo mengatakan tingkat konsumsi bahan pangan akan meningkat saat bulan Ramadhan berlangsung hingga lebaran mendatang. Karena itu, kelancaran pasokan dan keamanan stok komoditas di pasaran sangat penting untuk diperhatikan agar tidak terjadi kenaikan harga.
"Trennya itu biasanya fluktuatif bahkan naik saat memasuki Ramadhan. Sebagai antisipasi fluktuasi harga bahan pokok, TPID lakukan monitoring dan evaluasi ketersediaan komoditas," ujar Widodo di Ngawi, Sabtu.
Menurut dia, pemantauan dilakukan di enam titik pasar tradisional di Ngawi, yakni di Pasar Walikukun, Ngrambe, Kedunggalar, Paron, Pasar Beran, dan Pasar Besar Ngawi.
Kegiatan tersebut pada dasarnya merupakan agenda rutin dari TPID. Namun, kegiatan tersebut akan semakin diintensifkan menjelang agenda Perayaan Hari Besar Nasional (PHBN), seperti Ramdhan dan Idul Fitri saat ini.
Lebih lanjut Widodo menjelaskan, dengan pemantauan tersebut, TPID Ngawi akan memiliki data riil sebagai bahan untuk menentukan kebijakan terkait inflasi daerah. Selain itu, data tersebut juga bisa dijadikan sebagai acuan atas kebijakan yang akan diambil pemerintah daerah setempat dalam mengantisipasi fluktuasi harga.
Ia berharap stok dan harga kebutuhan pokok di pasaran tetap aman hingga Lebaran nanti. Sehingga, tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan. Apalagi, sampai kelangkaan produk tertentu.
Terkait masih mahalnya komoditas minyak goreng, Pemkab Ngawi melalui Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja bekerja sama dengan distributor dan pihak lainnya rutin menggelar operasi pasar murah dengan harapan harga segera normal.
TPID Ngawi pantau stok bahan pokok antisipasi kenaikan harga saat Ramadhan
Sabtu, 2 April 2022 17:08 WIB