Kediri (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan koordinasi dengan Petugas Koordinator Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) se-Kota Kediri untuk percepatan penurunan stunting.
Kepala DP3AP2KB Kota Kediri Sumedi mengatakan kegiatan itu digelar melibatkan seluruh koordinator Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) se-Kota Kediri yang membawahi wilayah tiga kecamatan dan 46 kelurahan.
"PKB tersebut membawahi kader-kader Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) di kelurahan fungsinya untuk mendampingi penanganan kasus stunting di kelurahan," kata Sumedi di Kediri, Jumat.
Pihaknya menjelaskan, kegiatan ini penting dilakukan sebagai bekal terhadap tim-tim pendamping tugas di lapangan agar kasus stunting di Kota Kediri dapat terdokumentasi dengan baik.
"Kalau ada tim pendamping di lapangan, kami punya data problematika-problematika terkait stunting. Kalau sudah dicatat dan diklasifikasikan sesuai penyebabnya maka, kami bisa lakukan penanganan yang sesuai," ujar dia.
Ia menambahkan, saat ini grafik stunting Kota Kediri berada di bawah pusat, yakni 13,6 persen di tahun 2021. Namun, hal itu tidak membuat Pemkot Kediri terlena dengan kasus stunting, melainkan tetap melakukan berbagai upaya penurunan kasus.
Langkah penurunan stunting tersebut, menurut dia, perlu dilakukan guna mewujudkan anak-anak Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
"Harus ada gerakan agar angka stunting di Kota Kediri menurun. Angka stunting di Kota Kediri tergolong rendah, tetapi masih ditemukan kasus di Kota Kediri," kata dia.
Selain itu juga ada program tindak lanjut berupa pendampingan penderita stunting oleh tiga kader yang berasal dari PKB, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), serta Dinas Kesehatan Kota Kediri. Kegiatan pendampingan dilakukan dengan cara pengukuran perkembangan tubuh, riwayat KB, selanjutnya pelaporan ke tingkat kecamatan.
"Kalau sudah sampai kecamatan akan dilakukan verifikasi oleh kota. Selanjutnya, kami lakukan penanganan sesuai dengan masalah perkembangan yang dialami anak," kata dia.
Ia berharap, dengan program penurunan angka stunting ini, upaya penurunan angka tersebut di Kota Kediri dapat memenuhi target sebesar 70 persen dari kasus yang ada. Dirinya berharap, Kota Kediri bebas stunting, sehingga dapat mewujudkan generasi-generasi yang unggul dan berkualitas.