Kediri (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengingatkan masyarakat untuk mengelola sampah sebagai upaya mengurangi volume sampah di kota ini.
Ferry Silviana di Kediri, Jumat, mengatakan pengelolaan sampah sangat penting. Pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 adalah pengingat untuk peduli pada lingkungan, terutama pengelolaan sampah yang ada di Kota Kediri.
"Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah mengurangi sampah dalam kehidupan sehari-hari. Semua bisa dimulai dari kebiasaan kita, seperti membawa wadah sendiri saat ke pasar dan membawa tempat minum sendiri. Itu sangat membantu beban sampah Kota Kediri," katanya dalam Peringatan HPSN Kota Kediri Tahun 2022 di Kelurahan Tempurejo, Kota Kediri.
Bunda Fey, sapaan akrabnya, mengungkapkan setiap hari ada 140-150 ton sampah yang diangkut dari rumah ke rumah menuju TPA. Dengan volume itu, jika tidak ada upaya pengurangan sampah, TPA seluas apapun tidak akan mampu menampung.
Ia mendorong masyarakat bijak mengurangi volume sampah. Selain itu, masyarakat juga bisa memulai untuk memilah sampahnya sendiri.
"Kesadaran untuk memilah sampah di masyarakat masih rendah. Namun, ini harus kita gaungkan untuk menyadarkan masyarakat. Upaya pengurangan dan pemilahan sampah ini harus terus dikencangkan," kata dia.
Bunda Fey menambahkan kesadaran dan kemauan untuk mengurangi dan memilah sampah ini harus terus didorong. Sebab, permasalahan sampah ini tidak bisa selesai apabila hanya dikerjakan oleh pemerintah saja. Masyarakat juga harus membantu untuk menyelesaikan permasalahan sampah ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri Anang Kurniawan mengatakan dalam peringatan HPSN tahun 2022 di Kota Kediri, pihaknya mengadakan pameran plastik keliling yang berjudul "Brantas XOXO".
Pameran ini berkolaborasi dengan Ecological Observation and Wetland Conservation (ECOTON) Kabupaten Gresik. Pameran ini isinya instalasi botol plastik, booth mikroplastik dan pengecekan kualitas air, booth zero waste cities, pameran foto tentang limbah sungai, kerajinan dari daur ulang sampah, dan instalasi pohon harapan.
"Semoga dengan adanya pameran ini masyarakat lebih sadar dan teredukasi tentang pencemaran air yang diakibatkan oleh sampah dan limbah cair industri. Mereka juga sadar pentingnya pengelolaan sampah. Ini lebih kepada penekanan terhadap tanggung jawab untuk mengurangi dan memilah sampah," ujarnya.