Surabaya (ANTARA) - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya menyatakan tidak seluruh pedagang lama langsung menempati stan di Pasar Turi Baru yang dibuka pada 22 Maret 2022.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos di Surabaya, Rabu, mengatakan, beberapa pedagang lama itu masih ada yang ingin bertahan atau menyelesaikan berjualan di lokasi lain.
"Memang tidak mungkin semua (pedagang) langsung masuk, tapi bertahap. Bisa jadi mereka selama ini juga berjualan di tempat lain," katanya.
Menurut dia, ada sebanyak 3.780 pedagang lama yang sudah memiliki stan di Pasar Turi Baru dari total sekitar 5.000 stan yang tersedia.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya berharap semua pedagang lama bisa masuk ke Pasar Turi Baru secara bertahap.
Di sisi lain, Yos juga memastikan, bahwa saat ini pihaknya terus memfasilitasi antara pedagang dengan pihak pengelola Pasar Turi Baru atau investor, mulai dari terkait masalah perizinan hingga kelengkapan sarana dan prasarana di Pasar Turi Baru.
"Kami semua masih jalan paralel. Yang dari sisi pemkot jalan mengenai perizinan. Dari sisi investor, infrastrukturnya disiapkan semua, perbaikan-perbaikan. Kalau dari pedagang sih sebetulnya sudah siap," katanya.
Yos memastikan, saat ini kesiapan dibukanya Pasar Turi Baru sudah mencapai 90 persen. Sedangkan untuk 10 persennya itu terkait dengan penyelesaian perizinan dan kesiapan sarana dan prasarana di Pasar Turi Baru.
"Insya Allah 90 persen sudah siap. Dan 10 persennya itu terkait masalah perizinan dan sarana prasarana infrastruktur," katanya. (*)
