Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Festival Rampak Kendang Milenial sebagai salah satu cara regenerasi pelaku seni dan kegiatan ini dilaksanakan secara daring maupun luring melalui sosial media pemerintah daerah setempat.
Ajang festival ini berlangsung di SMA Taruna Budaya, Kecamatan Rogojampi, Sabtu (12/3) malam. Kesenian Rampak Kendang merupakan kesenian tradisional yang biasanya dilakukan saat menjelang waktu berbuka puasa di bulan suci Ramadan. Gelaran ini memadukan tabuhan kendang yang rampak dengan alunan musik perkusi yang energik, mengiringi musik tradisional Banyuwangi.
"Pelestarian budaya tak hanya sekadar menggelar event budaya, namun harus memastikan proses regenerasi terus berjalan. Festival ini menjadi cara untuk me-regenerasi pelaku seni di Banyuwangi," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Menurut dia, gelaran festival para pelaku seni adalah para pelajar atau anak-anak milenial. Bupati Ipuk mengaku bangga dengan para milenial Banyuwangi yang tetap memiliki minat tinggi terhadap budaya.
"Di tengah banyak daerah yang sedang krisis pelestari budaya, justru di Banyuwangi proses regenerasi pelaku kesenian terus berjalan dengan baik. Kalau bukan anak-anak muda ini, siapa lagi yang akan melestarikan budaya kita," ucapnya.
Ipuk menyampaikan bahwa daerah akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan budaya.
"Salah satunya lewat Banyuwangi Festival yang setiap tahun konsisten menghadirkan event budaya. Festival akan menjadi instrumen ampuh untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda pada seni budaya," tuturnya.
Kesenian ini memiliki filosofi harapan agar Banyuwangi mampu melahirkan sosok pemimpin yang baik dan bertanggung jawab. Seperti kendang yang diumpamakan sebagai pemimpin dalam suatu grup musik tradisional. Di mana seluruh alat musik akan mengikuti irama kendang yang ditabuh.
Festival Rampak Kendang Milenial, cara Banyuwangi meregenerasi pelaku seni
Minggu, 13 Maret 2022 22:06 WIB