Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan sebanyak 1,5 juta produk UMKM setempat mengantongi sertifikat halal pada 2022, sebagai upaya mendorong perekonomian setempat melalui sertifikasi produk.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutan kegiatan "Semarak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (BWI)" secara virtual, Sabtu, mengatakan secara nasional melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), produk yang tersertifikasi halal ditargetkan bisa mencapai 10 juta produk UMKM.
"Oleh karena itu, program pendampingan sertifikasi halal dan perluasan Rumah Kurasi yang saat ini dicanangkan Bank Indonesia sangat diperlukan mencapai target tersebut," kata Khofifah.
Ia optimistis target itu bisa tercapai, karena sejumlah perguruan tinggi di Jatim juga sudah memiliki penyelia (pengawas) dan halal center, sehingga mampu mendorong mencapai target yang diharapkan.
Sementara itu, kegiatan Gernas BBI dan BWI yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur bertujuan untuk mendukung Fokus Presidensi G20, dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi global melalui inklusi keuangan digital.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto mengatakan, semarak Gernas BBI merupakan wujud bahwa Jawa Timur turut memupuk rasa cinta dan bangga terhadap produk buatan Indonesia.
Kegiatan tersebut, juga sejalan dengan program Optimistis Jatim Bangkit 2022 melalui kegiatan unggulan yang berfokus pada perluasan Rumah Kurasi, sertifikasi kurator, dan sertifikasi halal melalui skema Ikrar Halal.
"Berbagai kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan dampak multiplier effect terhadap kinerja UMKM Jawa Timur," katanya.
Dalam kegiatan itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) melakukan perluasan Rumah Kurasi.
Target Rumah Kurasi mencapai 1.000 produk UMKM terkurasi, agar memiliki standar mutu dan kelayakan yang baik sehingga ke depan produk-produk tersebut mampu dipasarkan secara nasional dan mampu bersaing secara global.