Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Eyelink Foundation bersama Bank Indonesia (BI) mempercepat pemberantasan kebutaan dengan menggelar operasi katarak, pterigium, dan pembagian kacamata gratis di beberapa daerah di Jatim, mulai dari Lamongan, Sidoarjo, hingga Trenggalek selama November 2024.
Ketua Eyelink Foundation, Azzam Rabbani, dalam siaran persnya menjelaskan, program yang difasilitasi dan disokong Bank Indonesia ini khusus menyasar masyarakat yang kerap terpapar sinar matahari langsung, seperti petani dan nelayan.
"Kami berharap kegiatan ini mempercepat pemberantasan kebutaan di berbagai wilayah, khususnya di Lamongan, Trenggalek, dan Sidoarjo,” ujarnya.
Azzam Rabbani, menyebut kegiatan ini berhasil melayani 110 pasien operasi mata dan membagikan 280 kacamata gratis.
Operasi dan pemeriksaan mata dilakukan di Klinik Mata KMU Trenggalek, Sidoarjo, dan RS Mata KMU Lamongan, dengan menggandeng tenaga profesional dokter spesialis mata.
Data WHO menunjukkan lebih dari dua juta kasus katarak terdeteksi setiap tahun, dengan 81 persen terjadi akibat keterlambatan penanganan.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI mencatat tingkat kebutaan di Indonesia mencapai tiga persen dari total populasi, menjadikan Indonesia salah satu negara dengan tingkat kebutaan tertinggi di Asia Tenggara.
Salah satu penerima manfaat, Pak Kadimin dari Trenggalek mengungkapkan rasa syukurnya setelah menjalani operasi katarak.
"Sebelumnya mata saya kabur dan tidak bisa digunakan untuk melihat. Sekarang saya bisa membaca tulisan kecil dengan jelas," ujarnya.
Kadimin, yang sebelumnya kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, kini dapat kembali bekerja dan melihat orang-orang di sekitarnya dengan baik.
Azzam menambahkan, program ini tidak hanya meningkatkan kesehatan mata, tetapi juga mengembalikan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat.
"Katarak dan pterigium tidak hanya mengancam kesehatan mata, tetapi juga kualitas hidup. Kami hadir untuk membantu mereka hidup lebih produktif dan bermanfaat," katanya.