Sidoarjo (ANTARA) - Petugas Lapas Klas II A Sidoarjo, Jawa Timur, menggeledah sejumlah blok hunian narapidana sebagai upaya antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban di dalam lapas.
Plt. Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto dalam siaran pers diterima di Sidoarjo, Rabu, mengatakan penggeledahan blok hunian di Lapas IIA Sidoarjo dilakukan secara rutin dua kali dalam sepekan.
"Beberapa lapas atau rutan memang telah melakukan penggeledahan kamar hunian, termasuk di Lapas Sidoarjo," ujarnya.
Ia mengatakan tujuan utama penggeledahan itu untuk mengetahui ada tidaknya potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Selain barang-barang berbahaya, petugas sekaligus mengecek kondisi kamar hunian.
"Hal ini untuk memastikan tidak ada perusakan dinding kamar maupun bagian lainnya," ucap Wisnu.
Apalagi saat ini lapas yang terletak di jantung Kota Sidoarjo itu diisi sebanyak 1.025 narapidana dengan risiko dalam aspek keamanan dan ketertiban menjadi tingi.
"Pada penggeledahan di blok hunian Lapas Sidoarjo tidak ditemukan hal-hal menonjol. Petugas menyita alat-alat yang terbuat dari besi, seperti sendok dan gunting," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa beberapa warga binaan membuat benda tajam dari sikat gigi. Gagang sikat digosokkan ke lantai sehingga menjadi tajam dan runcing yang berpotensi membuat masalah jika ada keributan.
"Kami tidak ingin ada masalah yang lebih serius ketika ada keributan antarwarga binaan, jadi kita amankan benda-benda yang sekiranya membahayakan," katanya.
Penggeledahan serupa juga dilakukan Lapas Lamongan dengan melibatkan tokoh masyarakat.
"Kami berkolaborasi dengan Polres, Kodim dan juga LSM. Termasuk juga camat, lurah hingga ketua RT sebagai perwakilan masyarakat. Kami ingin masyarakat tahu kondisi nyata di dalam lapas," ujarnya.
Plt. Kadiv Pemasyarakatan Gun Gun Gunawan berharap kegiatan yang melibatkan seluruh pihak terkait ini diharapkan dapat berlangsung secara berkala terutama sinergitas antara para aparat penegak hukum TNI dan Polri. Selain itu untuk menjalin silaturahmi dan kerja sama yang baik antar instansi.
"Juga menjadikan langkah Lapas Lamongan untuk berubah lebih baik dengan jargon yang selalu dikumandangkan yaitu ‘Berani Berubah, Luar Biasa," katanya.
