Tulungagung (ANTARA) - Seluruh kompleks dan lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung, Jawa Timur, dilakukan pengasapan atau fogging serentak untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) yang mulai menjangkiti warga binaan setempat.
"Ya, hari ini tadi dilakukan pengasapan dengan tujuan mencegah penyebaran nyamuk aedes aegypti (nyamuk pembawa virus DBD) di dalam lingkungan LP," kata Kasi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja Lapas Klas IIB Tulungagung, Imam Fahmi di Tulungagujng, Selasa.
Ada tiga petugas yang dikirim pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung untuk membantu pengasapan di dalam lapas.
Dan begitu tiba, ketiganya langsung bergerak menyebar di bawah koordinasi dan pendampingan tim lapas untuk melakukan pengasapan ke seluruh sudut area dan sel tahanan para napi dan tahanan titipan.
"Selama pengasapan berlangsung, seluruh warga binaan diminta keluar dari dalam kamar tahanan. Mereka berkerumun di beberapa titik kumpul sambil terus mengawasi jalannya pengasapan.
Mesin pengasap yang menderu seperti pekak suara knalpot sepeda motor trail yang suaranya terdengar bersamaan itu membuat semua aktivitas para warga binaan ikut terhenti.
Termasuk aktivitas latihan musik di aula lapas yang semula berjalan seperti biasa, langsung berhenti karena kalah seru dengan suara mesin pengasap DBD.
"Lapas merupakan area yang rawan menjadi tempat penyebaran demam berdarah karena banyaknya penghuni yang berada dalam satu ruangan," katanya.
Sebelum dilaksanakan penyemprotan, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi/pemberitahuan kepada para WBP supaya menutup makanan dan minuman agar terhindar dari asap hasil pengasapan.
Usai pelaksanaan pengasapan, diharapkan petugas dan WBP Lapas Tulungagung dapat terhindar dari demam berdarah (DBD).
Selain itu Kepala Lapas Klas IIB Tulungagung Tunggul Buwono mengimbau kepada seluruh warga binaan pemasyarakatan untuk selalu menjaga kebersihan kamar dan blok hunian untuk mencegah munculnya sarang nyamuk penyebab demam berdarah (DBD).
"Selain pengasapan kami melakukan gerakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur) untuk membasmi nyamuk (aedes aegypti) hingga ke jentik-jentik," lanjutnya.
Saat ini, di Lapas Klas IIB Tulungagung ada sebanyak 694 orang. Jumlah ini jauh melebihi kapasitas daya tampung LP yang hanya 250 orang.
Ancaman DBD menyeruak seiring teridentifikasi satu warga binaan yang menderita demam tinggi akibat DBD. Warga binaan dari blok B kasus perdagangan minuman alkohol secara ilegal ini sampai harus dilarikan ke RSUD dr. Iskak untuk mendapat penanganan kedaruratan medis.
"Kalau antisipasi sebenarnya sudah kita lakukan sejak awal-awal musim hujan," katanya.
Warga binaan sudah diminta rutin menguras kamar mandi, menutup tempat air dan mengubur sampah yang berpotensi menjadi tempat bertelur nyamuk aedes aegypti. (*)