Situbondo (ANTARA) - Sebanyak lima orang siswa SMA Negeri 2 Situbondo, Jawa Timur, dinyatakan positif terinfeksi virus corona sehingga Satgas Penanganan COVID-19 setempat menutup sementara sekolah itu selama 14 hari untuk mencegah persebaran semakin meluas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Dwi Herman Susilo kepada pers, Jumat, mengatakan bahwa lima orang siswa yang terpapar virus corona itu diketahui saat dilakukan tes usap PCR terhadap 38 siswa yang kontak erat dengan pasien COVID-19.
"Satgas melakukan tes usap kepada siswa sekolah tersebut setelah mendapatkan informasi bahwa salah seorang siswa positif COVID-19. Selanjutnya tim melakukan pemeriksaan terhadap puluhan siswa yang kontak erat, lima orang dinyatakan positif hasil tes usap PCR," katanya.
Baca juga: Enam siswa positif COVID-19, SDN 03 Wonorejo Situbondo ditutup selama dua pekan
Katanya, tim tracing kembali melakukan tes antigen lanjutan kepada 96 orang kontak erat, terdiri dari 78 siswa, 17 guru dan seorang staf TU. Hasilnya, 13 orang hasilnya reaktif.
Namun demikian, untuk memastikan belasan orang itu terpapar COVID-19 harus dilakukan tes usap PCR.
"Kami masih menunggu hasil tes usap berbasis PCR, insyaallah besok sudah keluar hasilnya," tuturnya.
Dwi menyampaikan bahwa proses belajar mengajar di SMAN 2 Situbondo ditutup sementara mulai hari ini hingga 14 hari ke depan untuk menghindari persebaran virus corona semakin meluas.
"Selain siswa SMA Negeri 2 Situbondo, kami juga menerima laporan seorang siswa SD Negeri 1 Besuki terpapar COVID-19. Petugas kami kini mulai melakukan penelusuran kontak erat," katanya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Situbondo terus bertambah
Sebelumnya, di SD Negeri 03 Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, juga ada enam siswa terpapar virus corona sehingga sekolah itu juga ditutup sejak 6 Februari. Mereka terpapar COVID-19 dari klaster keluarga salah satu siswa.
Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo mencatat kenaikan kasus positif COVID-19 terjadi sejak 28 Januari 2022.
Saat ini tercatat sebanyak 89 kasus aktif, dengan rincian empat orang dirawat di rumah sakit, dua orang isolasi di isolasi terpusat, dan 83 orang lainnya menjalani isolasi mandiri.